Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar AS Perkasa setelah Pengumuman The Fed, Efek Krisis Evergrande Mereda

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya terakhir menguat 0,094 persen, bergantian antara kenaikan dan penurunan setelah pengumuman The Fed.
Karyawan menunjukan dolar AS di Jakarta, Rabu (25/11/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan dolar AS di Jakarta, Rabu (25/11/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Dolar AS sedikit lebih tinggi terhadap sejumlah mata uang utama lainnya di tengah pengumuman kebijakan terbaru oleh Federal Reserve pada Rabu (22/9/2021) waktu setempat. Sementara itu, mata uang sensitif risiko seperti dolar Australia dan yuan China menguat setelah Evergrande China mengatakan akan membayar kupon obligasinya.

Mengutip Antara, Kamis (23/9/2021), Federal Reserve membuka jalan untuk mengurangi segera pembelian obligasi bulanannya dan mengisyaratkan kenaikan suku bunga mungkin mengikuti lebih cepat dari yang diperkirakan. Adapun setengah dari 18 pembuat kebijakan bank sentral AS memproyeksikan biaya pinjaman perlu meningkat pada 2022.

“Pengurangan pelonggaran kuantitatif tampaknya sangat mungkin terjadi sekarang pada November, tetapi ini adalah sesuatu yang diberikan dan tetap tercantum dalam banyak kriteria kualifikasi jika berbagai risiko muncul, apakah itu debat plafon utang, prospek Covid, intervensi pasar properti China,” kata Steven Violin, manajer portofolio di F.L. Putnam Investment Management Company di Wellesley, Massachusetts.

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya terakhir menguat 0,094 persen, bergantian antara kenaikan dan penurunan setelah pengumuman The Fed, dengan euro turun 0,1 persen menjadi US$1,1711.

Raksasa properti dan penerbit junk bond terbesar di Asia, Evergrande mengatakan telah menyelesaikan satu pembayaran kupon yang jatuh tempo pada Kamis melalui negosiasi pribadi, mengurangi kekhawatiran gagal bayar dan kemungkinan risiko penularan, sementara bank sentral China (People's Bank of China) menyuntikkan 90 miliar yuan ke dalam sistem perbankan untuk mendukung pasar.

“Mampu melakukan pembayaran kupon obligasi besok, yang pasti mengangkat sentimen risiko dalam semalam dan Anda melihat reaksi lanjutan yang khas dalam mata uang berisiko, sehingga dolar Kanada tinggi, dolar Aussie lebih tinggi, dolar Kiwi lebih tinggi - itu semacam reaksi yang dapat dimengerti,” kata Erik Bregar, analis valas independen di Toronto.

Namun, ketidakpastian tetap ada apakah pengembang akan mampu membayar kupon obligasi dolar luar negeri, yang jatuh tempo pada Kamis.

Dolar Australia naik 0,33 persen versus greenback menjadi 0,726 per dolar setelah naik sebanyak 0,49 persen menjadi 0,7268 dolar, sementara dolar Kanada naik 0,58 persen versus greenback menjadi 1,27 per dolar.

Yuan China di perdagangan luar negeri juga menguat terhadap greenback menjadi 6,4628 per dolar.

Mata uang safe haven yen Jepang melemah 0,50 persen terhadap greenback menjadi 109,78 per dolar setelah keputusan bank sentral Jepang (Bank of Japan) untuk mempertahankan kebijakan moneternya.

Sterling terakhir diperdagangkan pada 1,3637 dolar, turun 0,16 persen pada hari menjelang pengumuman kebijakan oleh bank sentral Inggris (Bank of England) pada Kamis, dengan ekspektasi untuk kenaikan suku bunga.

Di pasa uang kripto, Bitcoin terakhir naik 6,93 persen menjadi US$43.409,48 setelah tiga hari berturut-turut mengalami penurunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper