Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PT Timah (TINS) Rampungkan Program Reklamasi Laut

PT Timah melakukan reklamasi laut, salah satunya mengembangkan karang buatan.
Suasana fasilitas pengolahan timah milik PT Timah Tbk. (TINS) di Mentok, Bangka, Indonesia, Selasa (19/11/2013)./Bloomberg-Dimas Ardian
Suasana fasilitas pengolahan timah milik PT Timah Tbk. (TINS) di Mentok, Bangka, Indonesia, Selasa (19/11/2013)./Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA – PT Timah Tbk terus berkomitmen terhadap aspek lingkungan dalam kegiatan operasi pertambangan. Salah satunya ditunjukkan dengan melaksanakan reklamasi baik di darat maupun di laut.

Reklamasi laut yang dilakukan PT Timah Tbk diantaranya dalam bentuk artificial reef (karang buatan) yang akan menjadi tempat ikan berkembang biak dilaksanakan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang realisasinya sudah mencapai 100 persen.

Sepanjang 2021, PT Timah Tbk telah menenggelamkan 1.920 unit artificial reef di 11 lokasi. Penenggelaman artificial reef ini sesuai dengan rencana reklamasi perusahaan tahun ini.

Penenggelaman artificial reef dilaksanakan di Pulau Panjang sebanyak 240 unit, Karang Rulak 240 unit, di Rambak 240 unit, Perairan Tuing sebanyak 60 unit, Pulau Putri sebanyak 240 unit, Tanjung Melala sebanyak 240 unit, Malang Gantang sebanyak 240 unit, Tanjung Ular sebanyak 120 unit, Karang Aji 120 unit, Pulau Pelepas sebanyak 60 unit dan Tanjung Kubu sebanyak 120 unit.

“Rencana reklamasi laut PT Timah Tbk. untuk artificial reef telah terealisasi 100 persen, dari target 1.920 unit sudah terealisasi 1.920 pada Agustus 2021 lalu. Penenggelaman artificial reef ini sebagai komitmen PT Timah Tbk untuk menajaga keseimbangan ekosistem laut,” kata Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk, Anggi Siahaan melalui keterangan resmi, dikutip Rabu (22/9/2021).

Menurut Anggi, emiten tambang berkode TINS tersebut tidak mengabaikan langkah-langkah untuk menjaga ekosistem laut dalam aktivitas pertambangan. Sejak 2016 hingga 2020, PT Timah Tbk. mencatat telah meneggelamkan sebanyak 3.105 unit fish shelter dan 1.475 unit transplantasi karang.

Selain, sebagai komitmen untuk menjaga ekosistem laut, penenggelaman rumpon juga sebagai upaya perusahaan untuk membuat rumah ikan bagi nelayan yang nantinya diharapkan bisa meningkatkan hasil tangkapan nelayan.

“Reklamasi laut juga sebagai upaya perusahaan untuk mendukung wisata bawah laut, sehingga bentuk artificial reef yang ditenggelamkan juga terus diperbahurui seperti model tudung saji yang menjadi salah satu ikon Bangka Belitung,” ujar Anggi.

Dalam melaksanakan reklamasi laut, PT Timah Tbk. juga melibatkan komunitas dan masyarakat nelayan. Sehingga, dalam pelaksanaannya Timah juga melakukan pemberdayaan masyarakat.

Lebih lanjut, dalam penenggelaman melibatkan nelayan lokal dan masyarakat lokal, media artificial reef juga didesain agar bisa diangkat dengan tenaga manusia (tidak harus menggunakan derek), sehingga dapat diangkut dengan menggunakan perahu nelayan lokal sehingga terakomodir oleh perahu nelayan lokal tradisional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper