Bisnis.com, JAKARTA — Sejarah seperti berulang bagi Grup MNC. Konglomerasi tersebut tampaknya harus mengubur sementara rencana melantai di bursa AS setelah PT Asia Vision Network (AVN), anak usaha PT MNC Vision Networks Tbk. (IPTV), membatalkan rencana merger dengan Malacca Straits Acquisition Company (MLAC).
MLAC adalah Special Purpose Acquisition Company (SPAC), alias perusahaan cangkang, yang sudah terdaftar di bursa Nasdaq, AS.
Pada Juni 2021, AVN menyerahkan draf laporan registrasi ke otoritas pasar modal AS, US Securities and Exchange Commission (SEC). Isinya, menyampaikan rencana merger antara induk Vision+ dan MNC Play itu dengan MLAC.
Ketika itu, IPTV berharap aksi korporasi tersebut dapat rampung pada kuartal III/2021. Nantinya, AVN bakal terdaftar di Nasdaq sebagai perusahaan induk baru Indonesia yang terdaftar di AS.
“Bersama dengan Malacca Straits, kami bertekad untuk membawa bisnis OTT [Over-the-Top] dan streaming dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia untuk terdaftar di Nasdaq, pasar modal terbesar di dunia. Selanjutnya, dengan mengambil langkah ke depan yang signifikan ini, kami yakin akan dapat mempercepat pertumbuhan perseroan dengan model bisnisnya yang unik,” papar Presiden Direktur IPTV Ade Tjendra, kala itu.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (18/9/2021), Corporate Secretary IPTV Muharzi Hasril mengatakan sebenarnya pihaknya telah memproses transaksi merger dengan MLAC sejak semester II/2020. Saat itu, transaksi SPAC masih sangat diminati investor di Nasdaq.