Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masih Terhambat El Savador, Bitcoin Lanjut Merosot

Hingga pukul 17.45 WIB, terpantau harga Bitcoin turun 1.434,9 poin atau 3,10 persen ke US$44.535 setelah pada akhir pekan turun ke US$44,760 per Bitcoin.
Bitcoin turun/Ilustrasi
Bitcoin turun/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Mata uang digital Bitcoin melanjutkan penurunan pada perdagangan Senin (13/9/2021) setelah turun ke level terendah selama sepekan lantaran adanya sentimen melepas aset berisiko di pasar global.

Mengutip data Bloomberg, Senin (13/9/2021), pukul 17.45 WIB, terpantau harga Bitcoin turun 1.434,9 poin atau 3,10 persen ke US$44.535 setelah pada akhir pekan turun ke US$44,760 per Bitcoin. Selain itu, Ethereum juga memerah 208,72 poin atau 6,09 persen ke US$3.217,65.

Sejumlah analis memproyeksikan Bitcoin akan menghadapi pekan volatile ke depan setelah harganya menembus level support dua kali, pada rata-rata pergerakan 50 hari dan 200 hari. Penurunan lebih lanjut harga Bitcoin bisa membawanya turun ke US$40.000. Namun, pergerakan rata-rata 50 hari cukup memberikan dorongan selama sepekan terakhir.

“Seperti yang sudah pernah terjadi sebelumnya, MA50 memberikan dorongan untuk Bitcoin. Ini kabar baik. Tapi kabar buruknya, kalau harganya menembus level tersebut dalam beberapa hari ke depan, pada pelaku pasar harus berhati-hati,” ungkap Matt Maley, chief market strategist di Miller Tabak+Co, dilansir Bloomberg, Senin (13/9/2021).

Sebelumnya, Bitcoin mengalami penurunan tajam pada Selasa pekan lalu setelah El Savador melakukan peluncuran Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah namun kemudian mengalami kesulitan teknis.

Harga Bitcoin pada hari itu turun sebanyak 17 persen dan memicu sekitar 336.000 trader mencairkan dananya meskipun harganya tengah anjlok.

Selain itu, secara musiman periode ini memang cukup menantang untuk perdagangan mata uang digital tersebut. Dalam sedekade terakhir, September merupakan satu-satunya bulan di mana Bitcoin selalu gagal memberikan keuntungan.

Harganya selalu turun tiap September dalam 6 tahun dari 10 tahun terakhir, dan tercatat rata-rata turun 6 persen.

El Salvador merupakan negara pertama yang mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah. Perkembangan ini dilihat oleh banyak penggemar kripto berpotensi mengarah pada pembelian dan penerimaan yang lebih besar.

Para pemain pasar kripto kini sedang memantau apakah akan ada sejumlah besar orang yang ingin bertransaksi dengan Bitcoin ketika beredar bersamaan dengan dolar AS, dan apakah investasi Bitcoin bisa membawa manfaat bagi negara.

“Eksperimen El Salvador seharusnya tidak terlalu penting untuk masa depan Bitcoin. Pasar kripto terganggu dari El Salvador minggu ini, tetapi sebenarnya bisa diabaikan saja,” kata ahli strategi JPMorgan Chase & Co, Nikolaos Panigirtzoglou.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper