Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Reksa Dana Syariah Bisa Jadi Pilihan Diversifikasi Portofolio, Lho! Begini Strateginya

Investor tetap perlu mengetahui profil risikonya masing-masing sebelum membeli reksa dana syariah.
ILUSTRASI REKSA DANA. Bisnis/Himawan L Nugraha
ILUSTRASI REKSA DANA. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Reksa dana syariah masih bisa menjadi alternatif bagi para investor untuk melakukan diverisifikasi portofolio seiring dengan prospek yang masih cukup menjanjikan.

Direktur Utama Pinnacle Persada Investama Guntur Putra menyebutkan, lesunya kinerja reksa dana syariah utamanya disebabkan oleh karakteristik instrumennya. Ia menjelaskan, reksa dana syariah sedikit berbeda dengan reksa dana konvensional seiring dengan terbatasnya jumlah aset dasar yang dapat termasuk dalam reksa dana syariah.

“Memang lebih banyak limitasi dan batasannya karena ada Daftar Efek Syariah (DES). Jadi, dalam penerapan strategi investasi juga banyak limitasi dan tidak memiliki fleksibilitas seperti reksa dana konvensional,” jelasnya saat dihubungi pada Senin (13/9/2021).

Meski demikian, Guntur mengatakan reksa dana syariah masih dapat menjadi salah satu pilihan investor dalam melakukan diversifikasi. Meski demikian, ia juga mengingatkan investor untuk mengetahui profil risikonya masing-masing sebelum membeli reksa dana syariah.

Dari sisi potensi, Guntur merekomendasikan investor untuk melihat reksa dana pendapatan tetap berbasis sukuk. Menurutnya, kinerja instrumen ini masih cukup baik mengingat tingkat imbal hasil (yield) obligasi yang terjaga serta memiliki potensi upside yang bagus dalam jangka menengah.

Lebih lanjut, ia juga menekankan pentingnya edukasi untuk investor berbasis syariah untuk meningkatkan popularitas reksa dana jenis ini. Edukasi ini terutama pada sisi karakteristik reksa syariah baik dari sisi risiko maupun karakteristik kinerja.

“Karena keduanya tentu akan berbeda dengan reksa dana yang konvensional,” jelasnya.

Adapun, dalam meracik produk syariahnya, Pinnacle tetap menerapkan strategi syariah dalam pemilihan aset dasar dan juga mekanisme teknis pada pengelolaan dana.

“Tetapi, faktor utama yang kami liat untuk di semua kelas aset, tetap dari faktor likuiditas dan juga penerapan data driven strategy dalam pembentukan konstruksi portfolio berbasis syariah,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper