Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Matahari (LPPF) Sebut Tak Akan Ikut Rights Issue Nobu Bank

Manajemen Matahari mengakui belum memiliki niatan untuk berinvestasi lagi maupun mendivestasikan sahamnya di Nobu Bank, yang akan melakukan rights issue.
Mobile Banking Bank Nobu/nobubank.com
Mobile Banking Bank Nobu/nobubank.com

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten peritel PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) menyampaikan tidak akan mengikuti rights issue yang akan diadakan PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) atau Nobu Bank.

Chief Financial Officer LPPF Niraj Jain menuturkan pihaknya tidak memiliki niatan untuk berinvestasi lagi maupun mendivestasikan sahamnya di Nobu Bank.

"Saat ini kami tidak ada intensi untuk menambah atau melepas investasi kami di Nobu Bank. Kami akan tetap berpegang pada investasi tersebut," kata Niraj, Jumat (10/9/2021).

Sebagai informasi, LPPF menjadi salah satu pemegang saham pengendali Nobu Bank. Saat ini, LPPF menggenggam 16,40 persen saham Nobu Bank.

Kepemilikan terbesar saham Nobu Bank dimiliki oleh PT Kharisma Buana Nusantara sebesar 22,53 persen, disusul PT Prima Cakrawala Sentosa 19,58 persen, OCBC Securities PTE LTD-Client A/C 11,74 persen, Nomura Securities CO LTD A/C Client 10 persen, PT Lippo General Insurance Tbk. 7,6 persen, dan masyarakat sebanyak 12,15 persen.

Dalam pengumuman di Bursa Efek Indonesia (BEI), Bank Nobu akan menerbitkan saham sebanyak-banyaknya 500 juta saham baru, dengan nilai nominal Rp100 per saham.

Dana yang diperoleh dari rights issue ini akan digunakan perseroan untuk pembelian aset yang dimiliki oleh PT Grahaputra Mandirikharisma (GPMK) berupa seluruh Gedung A Universitas Pelita Harapan di Tangerang Banten, dan sebagian ruang dalam Gedung Gajah Mada Tower di Jakarta Pusat. Adapun sisanya digunakan untuk modal kerja perseroan.

Dalam right issue ini, GPMK akan menjadi pembeli siaga, jika ada saham baru yang tidak diambil oleh pemegang HMETD. GPMK akan melakukan penyetoran modal dalam bentuk lain selain uang (inbreng), berupa aset dengan nilai keseluruhan Rp193 miliar.

Selanjutnya, GPMK akan menjadi pemegang saham baru emiten berkode saham NOBU ini, dengan kepemilikan sebanyak-banyaknya 160,16 juta saham, atau sebesar 3,48 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah rights issue.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Annisa Saumi
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper