Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gudang Garam (GGRM) Bentuk 3 Anak Usaha Baru, Siap Rambah Rokok Elektrik?

Tren rokok elektrik disebut membuka potensi persaingan di industri rokok walaupun saat ini perseroan melihatnya belum sebagai ancaman serius.
Warga melintas di depan kantor pusat pabrik rokok PT Gudang Garam Tbk di Kediri, Jawa Timur, Selasa (30/8)./Antara-Prasetia Fauzani
Warga melintas di depan kantor pusat pabrik rokok PT Gudang Garam Tbk di Kediri, Jawa Timur, Selasa (30/8)./Antara-Prasetia Fauzani

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten rokok PT Gudang Garam Tbk. telah membentuk tiga perusahaan baru yang berpotensi menggarap lini bisnis rokok elektrik.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan Gudang Garam Heru Budiman mengatakan perseroan telah mendirikan tiga perusahaan dalam bentuk perseroan terbatas (PT) yang saat ini belum beroperasi.

“Satu adalah sebagai importir, kemudian perusahaan kedua distribusi, dan ketiga untuk manufakturnya,” kata Heru dalam paparan publik, Kamis (9/9/2021).

Dia mengatakan masing-masing perusahaan tersebut memiliki akta dan memiliki izin untuk beroperasi sesuai dengan tujuan masing-masing. Kendati demikian, hingga saat ini Heru menyebut ketiga perusahaan tersebut belum melakukan aktivitas apa-apa di bidang rokok elektrik.

Selain itu, ketiga perusahaan tersebut juga belum memiliki karyawan dan tidak ada biaya yang dikeluarkan kecuali biaya PT-nya.

Direktur Gudang Garam Istata Taswin Siddharta menambahkan tren rokok elektrik dapat membuka potensi persaingan di industri rokok walaupun saat ini perseroan melihatnya belum sebagai ancaman serius.

“Kita akan tetap monitor terus marketnya. Tapi untuk per saat ini kami belum berencana terjun ke market tersebut,” ujarnya.

Adapun, Gudang Garam merupakan produsen produk rokok Gudang Garam Signature Mild, Surya Pro Mild dan GG Mild. Produk-produk tersebut akan dikampanyekan lebih agresif agar penjualannya bisa mengimbangi rapor portofolio SKM FF (SKM full flavour) perseroan yang terdiri dari Gudang Garam Series, Surya Series dan GG Move.

Dalam laporan keuangan per Juni 2021, GGRM membukukan pendapatan Rp60,58 triliun pada paruh pertama 2021. Pendapatan tersebut naik 12,92 persen year on year (yoy) dari Rp53,65 triliun pada semester I/2020.

Namun, biaya pokok penjualan membengkak hingga Rp54,04 triliun per Juni 2021 dari sebelumnya Rp44,99 triliun. Laba bruto GGRM pada semester I/2021 pun terpangkas menjadi Rp6,54 triliun dari sebelumnya Rp8,66 triliun.

Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp2,31 triliun. Raihan laba bersih itu koreksi 39,53 persen yoy dari Rp3,82 triliun pada semester I/2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper