Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Taktik Gudang Garam (GGRM) Tepis Dampak Kenaikan Harga Cukai

Gudang Garam berencana menaikkan harga jual rokok dan mempekuat penetrasi kemasan 12 batang.
Manajemen PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) menyampaikan rencana kerja perseroan dalam paparan publik, Kamis (9/9/2021). Bisnis-Dwi Niken Tari
Manajemen PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) menyampaikan rencana kerja perseroan dalam paparan publik, Kamis (9/9/2021). Bisnis-Dwi Niken Tari

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten rokok PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) sudah menyiapkan strategi dalam menghadapi kenaikan cukai rokok dalam waktu dekat. Beberapa opsi seperti menaikkan harga produk hingga mengeluarkan varian isi rokok menjadi pilihan.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan Gudang Garam Heru Budiman mengatakan volume penjualan industri rokok menunjukkan perbaikan pada periode enam bulan pertama tahun ini sebesar 3,2 persen.

Kendati demikian, perseroan tidak dapat mengungkapkan target kinerja hingga akhir tahun, karena terdapat penyesuaian bertahap seperti menaikkan harga produk dalam rangka menjaga marjin.

“Di mana setiap menaikkan harga, kami akan juga memantau apa yang akan dilakukan oleh kompetitor kami. Kalau mereka menaikkan, kami juga harus melihat pada kondisi pasar dari sisi daya beli konsumen kelas menengah ke bawah,” jelas Heru dalam paparan publik, Kamis (9/9/2021).

Heru melanjutkan dengan posisi perseroan yang bukan satu-satunya produsen rokok di Indonesia membuat opsi menaikkan harga produk menjadi terbatas. Terlebih apabila para kompetitor tidak menaikkan harga tentunya akan berdampak pada kompetitivitas produk Gudang Garam di pasar.

Dengan demikian, keputusan menaikkan harga produk juga akan mempertimbangkan faktor cukai dari pemerintah, ketersediaan bahan baku, hingga daya beli masyarakat.

“Kenaikan harga itu sebenarnya sudah terjadi setiap tahun. Kebetulan cukai naik cukup hebat di 2020 dan Covid-19 melanda. Sehingga perbaikan yang selama ini dilakukan tidak produktif,” ujar Heru.

Kendati demikian, Heru optimistis perbaikan daya beli akan terjadi seiring dengan pemulihan aktivitas ekonomi yang dibuktikan oleh pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB). Adapun, program vaksinasi dan pembatasan sosial yang dilakukan pemerintah disebutnya bakal mempercepat pemulihan ekonomi pascapandemi.

Pada saat bersamaan, emiten dengan kode saham GGRM ini juga menyadari kebijakan pemerintah terutama dari pembatasan sosial tentunya bakal terus memengaruhi penjualan perseroan karena aktivitas ekonomi masyarakat terhambat.

Selain opsi menaikkan harga, GGRM juga akan meluncurkan varian produk baru dari sisi kemasan. Heru mengatakan dalam waktu dekat ini perseroan belum akan mengeluarkan produk baru, tetapi akan menambah varian kemasan dari yang berisi 16 batang menjadi 12 batang.

“Tidak ada mengeluarkan produk baru mengingat launching produk baru itu biayanya juga besar sementara dalam keadaan daya beli tertekan biasanya juga efektivitasnya tidak akan banyak,” ujar Heru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper