Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jadi Tambahan Produksi Nikel, Begini Progres Smelter Haltim Milik Antam (ANTM) 

Progres proyek pembangunan smelter Feronikel Haltim saat ini sedang dalam proses lelang untuk penyedia listrik. 
Pekerja melakukan proses pemurnian dari nikel menjadi feronikel di fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) Pomalaa milik PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk, di Kolaka, Sulawesi Tenggara, Selasa (8/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja melakukan proses pemurnian dari nikel menjadi feronikel di fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) Pomalaa milik PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk, di Kolaka, Sulawesi Tenggara, Selasa (8/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Proyek pembangunan smelter feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di Halmahera Timur (Haltim) tengah melakukan lelang untuk penyedia listrik.  

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Antam Anton Herdianto menjelaskan progres proyek pembangunan smelter Feronikel Haltim saat ini sedang dalam proses lelang untuk penyedia listrik. 

"Saat ini dalam proses lelang penyedia listrik jangka pendek dan jangka panjang untuk smelter di Haltim," jelasnya Kamis (9/9/2021). 

Berdasarkan catatan Bisnis, kemajuan konstruksi smelter Feronikel Haltim hingga akhir 2020 mencapai 98 persen.   

Anton menyatakan dirinya belum bisa menceritakan secara detail pembangunan smelter Haltim, tetapi dia memastikan pembangunan terus berjalan. 

"Detail progresnya, untuk saat ini kita belum bisa sampaikan tapi kalau ada yang terkait dengan keterbukaan informasi akan kita sampaikan, tapi prosesnya sedang berjalan," pungkasnya. 

Meksi begitu, Anton mengatakan perseroan akan fokus untuk menyelesaikan proyek smelter ini. Smelter Haltim line-1 nantinya akan memiliki kapasitas 13.500 ton nikel dalam feronikel (TNi). 

Dengan demikian, setelah rampung smelter itu akan menambah portfolio kapasitas produksi total tahunan Antam menjadi 40.500 TNi, dari kapasitas saat ini sebesar 27.000 TNi.

Selain smelter Feronikel Haltim, Anton menjelaskan pihaknya sedang berfokus ada proyek pembangunan Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat, yang bekerja sama dengan PT Inalum (Persero). 

SGAR Mempawah ini digunakan untuk mengolah bijih bauksit menjadi smelter grade alumina (SGA). Pada tahap satu ini, SGAR Mempawah nantinya akan memiliki kapasitas 1 juta ton SGA per tahun. 

“Produk SGA merupakan bahan baku yang menunjang proses peleburan aluminium oleh Inalum, yang merupakan induk perusahaan Antam saat ini," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yuliana Hema
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper