Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Raih Cuan dari Freeport, Bos AKRA Borong Lagi Saham Rp1,17 Miliar

Bos PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) melaporkan pada 3 September 2021 melakukan pembelian 306.900 saham AKRA dengan harga rata-rata Rp3.825,23, dengan total transaksi mencapai Rp1,17 miliar.
Presiden Direktur PT AKR Corporindo Tbk Haryanto Adikoesomo/Istimewa
Presiden Direktur PT AKR Corporindo Tbk Haryanto Adikoesomo/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Direktur PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) Haryanto Adikoesoemo masih konsisten memborong saham perseroan. Terkini, transaksi dilakukan pada pekan lalu.

Dalam suratnya ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI), Haryanto melaporkan pada 3 September 2021 melakukan pembelian 306.900 saham AKRA dengan harga rata-rata Rp3.825,23. Total transaksi mencapai Rp1,17 miliar.

"Tujuan transaksi investasi dengan status kepemilikan saham langsung," paparnya dalam surat kepada OJK dan BEI, Senin (6/9/2021).

Setelah transaksi, Haryanto memegang 24,92 miliar saham AKRA atau setara 0,62 persen. Sebelumnya, dia memiliki 24,61 miliar saham AKRA atau setara 0,61 persen.

Pada perdagangan Senin sesi I, saham AKRA berada di level Rp3.840, sama seperti sebelumnya, setelah bergerak di rentang Rp3.830-Rp3.960. Valuasi PER mencapai 14 kali dengan kapitalisasi pasar RP15,42 triliun. Saham AKRA naik 20,75 persen sepanjang 2021.

Sebelumnya, pada 25-26 Agustus 2021, Haryanto juga membeli saham AKRA sebanyak 1,59 miliar saham dengan harga rata-rata 3.748,58. Total transaksi mencapai Rp5,96 miliar.

Sementara itu, anak usaha PT AKR Corporindo Tbk., PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS), dan PT Freeport Indonesia (PTFI) menandatangani perjanjian sewa tanah jangka panjang.

Perjanjian Sewa Tanah itu untuk pabrik smelter tembaga dan pemurnian logam mulia PTFI di KEK JIIPE Gresik Jawa Timur. Penandatanganan dilakukan pada 27 Agustus 2021.

Adapun, PTFI membutuhkan lahan dan layanan tambahan serta fasilitas di KEK JIIPE Gresik untuk pengembangan, pembangunan, dan pengoperasian smelter dan pemurnian tembaga beserta infrastruktur pendukung dan fasilitas terkait.

Presiden Direktur AKR Corporindo Haryanto Adikoesoemo menjelaskan KEK JIIPE akan menyediakan tanah untuk disewakan serta utilitas dan layanan pendukung kepada PTFI.

“Perjanjian ini, menggantikan perjanjian sebelumnya, yaitu untuk sewa jangka panjang 80 tahun yang dibagi menjadi masa sewa awal 18 tahun, diikuti 2 tahun lagi dan kemudian dapat diperpanjang untuk 6 periode masing-masing 10 tahun, sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam Perjanjian Sewa Tanah,” tulis Haryanto dalam siaran pers, dikutip Sabtu (28/8/2021).

Usai penandatanganan Haryanto menyatakan pihaknya menyambut baik PTFI sebagai salah satu tenant utama KEK JIIPE. Dia menyebut proyek smelter membutuhkan penggunaan fasilitas pelabuhan yang ekstensif, area laydown selama konstruksi, pasokan utilitas yang terjamin dan layanan lainnya yang mana KEK JIIPE siap memenuhi semua persyaratan tersebut.

“KEK JIIPE telah kami rancang untuk kebutuhan industri yang spesifik yaitu sektor logam, kimia, elektronik, energi , dan kebutuhan di era New Economy,” sambung Haryanto.

Adapun, pendirian smelter tembaga dan pemurnian logam mulia PTFI nantinya bakal membawa investasi lebih lanjut, menciptakan rantai pasokan dari banyak produk bernilai tambah seperti kendaraan listrik, pupuk, bahan konstruksi, dan barang-barang konsumen.

Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menyoroti mengatakan alasan memilih KEK JIIPE untuk proyek smelter tembaga salah satunya karena JIIPE menyediakan fasilitas yang dibutuhkan Freeport seperti kesiapan lahan, kemudahan perizinan dan administrasi, infrastruktur pendukung: pelabuhan, koneksi jalan, dan laydown area.

KEK JIIPE Gresik Jawa Timur merupakan perusahaan patungan antara AKR Corporindo dan Pelindo III dan merupakan salah satu Kemitraan Pemerintah - Swasta penting di Indonesia. Kawasan ini dibangun dengan luas total 3.000 ha yang terdiri dari kawasan industri 1.761 ha, pelabuhan laut dalam 400 ha, dan kawasan hunian modern seluas 800 ha.

JIIPE dirancang sebagai Green Project dengan zero water run off dan memiliki fasilitas utilitas yang lengkap. Fasilitas ini menjawab kebutuhan industri dalam menghasilkan efisiensi, serta menjadi sumber recurring income bagi BKMS.

Lokasi JIIPE yang terhubung melalui jalur laut, Tol Krian Legundi Bunder Manyar, dan kereta api memberikan kemudahan dalam lalu lintas barang ekspor dan impor di Jawa Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Annisa Saumi
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper