Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Indomaret dan Sari Roti (ROTI) Dukung Pertumbuhan Kinerja Indoritel (DNET)

Emiten Grup Salim PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. (DNET) mampu membukukan pertumbuhan kinerja sepanjang 2021.
Direktur Utama Indoritel Makmur Internasional Haliman Kustedjo dalam paparan publik perseroan yang berlangsung di Jakarta, Senin (31/8/2020)
Direktur Utama Indoritel Makmur Internasional Haliman Kustedjo dalam paparan publik perseroan yang berlangsung di Jakarta, Senin (31/8/2020)

Bisnis.com, JAKARTA – PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. (DNET) menyebutkan pertumbuhan kinerja perseroan sepanjang 2021 ini didukung oleh dua entitas asosiasi dan juga entitas anak.

Direktur Keuangan merangkap Sekretaris Perusahaan Indoritel Kiki Yanto Gunawan menyampaikan entitas asosiasi tersebut adalah PT Indomarco Prismatama yang dikenal dengan Indomaret dan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI) alias Sari Roti.

Sementara itu satu-satunya entitas anak perseroan yang kinerjanya meningkat pada masa pandemi Covid-19 adalah PT Mega Akses Persada alias FiberStar yang bergerak di bisnis jaringan serat optik pita lebar.

“Di tengah pandemi ini, kinerja perseroan didukung utamanya oleh Indomarco Prismatama dan Nippon Indosari Corpindo, serta entitas anak yaitu Mega Akses Persada,” papar Kiki pada paparan publik DNET, Selasa (31/8/2021).

Berdasarkan laporan keuangan perseroan per 30 Juni 2021, emiten yang juga merupakan pemilik entitas asosiasi yaitu PT Fastfood Indonesia Tbk. (FAST) alias KFC tersebut mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba tahun berjalan pada semester I/2021.

Tercatat, pendapatan dari kontrak dengan pelanggan DNET tumbuh sebesar 59,31 persen pada paruh awal 2021 menjadi Rp135,42 miliar. Sementara pada periode yang sama tahun sebelumnya membukukan Rp85 miliar.

Beriringan dengan itu, perseroan mampu meningkatkan laba tahun berjalan sebesar 30,76 persen, dari Rp48,87 miliar di semester I/2020 menjadi Rp63,91 miliar pada semester I/2021.

Direktur Utama Indoritel Haliman Kustedjo mengungkapkan bahwa pendapatan bersih konsolidasi perseroan terus bertumbuh secara eksponensial.

“Pada 2018 tercatat tumbuh 130,25 persen dibandingkan tahun 2017 menjadi Rp130 miliar, kemudian tahun 2019 tumbuh 98 persen menjadi Rp258 miliar dan tahun 2020 kembali tumbuh signifikan 90 persen menjadi Rp489 miliar,” jelas Haliman pada kesempatan yang sama.

Oleh karena itu, Haliman pun optimis dengan kinerja perseroan pada tahun ini. Di mana strategi emiten tersebut berfokus pada melakukan ekspansi entitas anak yaitu FiberStar dengan menyiapkan belanja modal sebesar Rp600 miliar seperti yang telah dilakukan pada tahun sebelumnya.

Haliman mengungkapkan melalui perusahaan tersebut telah mengalami pertumbuhan, baik dari sisi jangkauan pelayanan dan juga peningkatan jumlah pelanggan yang kemudian berdampak memperkuat pendapatan perseroan.

Sepanjang 2020 dijelaskan bahwa FiberStar berhasil mencapai sambungan pelanggan sebesar 656.975 unit pencapaian. Hal melampaui target yang ditentukan sebelumnya yakni 630.000 unit.

Pertumbuhan lini bisnis fiber optik ini sendiri menurut Haliman didorong dengan permintaan dari banyak pekerja kantoran yang bekerja dari rumah selama pandemi Covid-19.

Dia pun percaya bahwa prospek perusahaan tersebut akan terus membaik di masa yang akan datang, seiring dengan makin berkembangnya berbagai layanan daring.

Di sisi lain, DNET yang tercatat memiliki 40 persen saham Indomaret per Desember 2020 tersebut terpantau mengalami pertumbuhan selama masa pandemi.

Hingga akhir 2020, Indomaret berhasil mengumpulkan pendapatan sebesar Rp86,12 triliun, dengan laba bersih Rp1,10 triliun dan memiliki total asset senilai Rp36,82 triliun.

Sementara itu, ROTI per Desember 2020, yang 25,77 persen sahamnya dimiliki DNET pada akhir tahun 2020, membukukan pendapatan sebesar Rp3,21 triliun, laba bersih sebesar Rp215 miliar, dan total asset Rp4,45 triliun.

Per Desember 2020, diketahui Sari Roti telah mengoperasikan 13 pabrik yang tersebar di Indonesia. Di mana kapasitas produksi harian saat ini mencapai 5 juta roti per hari dan memiliki pangsa pasar sebesar 90 persen untuk segmen roti produksi massal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper