Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Indosterling (TECH) Melesat 837 Persen, Ini Penjelasan Manajemen

Sepanjang tahun berjalan saham TECH sudah naik 837,5 persen atau 5.581 poin ke level Rp7.500.
Pengunjung menggunakan smartphone di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan saham di BEI, Jakarta, Rabu (20/3/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Pengunjung menggunakan smartphone di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan saham di BEI, Jakarta, Rabu (20/3/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Indosterling Technomedia Tbk. (TECH) kini berada di puncak valuasi harga saham IDXtechno.

Pada penutupan perdagangan Senin (23/8/2021), harga saham TECH ditutup menguat 20 persen ke level Rp7.500 atau naik 1.250 poin. Dengan demikian selama tahun berjalan saham TECH sudah naik 837,5 persen atau 5.581 poin selama setahun.

Saat ini, TECH tercatat memiliki price earning ratio (PER) mencapai 10.195 kali. Dengan demikian, valuasi TECH menjadi yang tertinggi dibandingkan dengan para kolega di sektor yang sama.

Misalnya, PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) yang kini berada di level Rp35.550 amblas dari posisi tertinggi tahun ini Rp60.300. Meskipun memiliki harga saham yang lebih mahal daripada Bank BCA, namun PER DCII berada di level 383.

Begitu juga dengan PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) yang masih berada di level Rp910 per saham naik tipis dibandingkan dengan harga penawaran Rp850. Lalu apa yang membuat harga saham TECH menjadi begitu menggiurkan di mata investor?

Bursa Efek Indonesia bahkan sempat menyematkan status UMA hingga menggembok saham TECH akibat peningkatan saham yang agresif.

Direktur Utama Indosterling Technomedia Billy Adrian mengatakan mengaku tidak mengetahui terkait kondisi pasar yang membuat investor terus memburu saham mereka.

“Saat ini Direksi tidak mengetahui kondisi yang terjadi di pasar terkait pasar yang dinamais. Tapi dari kami punya komitmen untuk memberikan value kepada stakeholders,” katanya Senin (23/8/2021).

Dari sisi kinerja, TECH mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 23,77 persen yoy pada kuartal I/2021 menjadi Rp3,76 miliar. Bisnis utama mereka yaitu perangkat lunak merosot 10,17 persen yoy menjadi Rp2,14 miliar.

Adapun yang menekan kinerja kuartal I/2021 adalah segmen jasa dan pemeliharaan yang amblas 50,76 persen menjadi Rp1,25 miliar. Hal itu otomatis membuat, bottomline perseroan tergerus 64,65 persen menjadi Rp231,03 juta dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Dari segi penurunan pendapatan dan laba bersih yang dialami patut diakui terjadi [karena] di tengah iklim pandemi akan tetapi perseroan terus berupaya dalam adaptasi dari startegi penjualan,” katanya.

TECH, lanjutnya, telah melakukan kolaborasi dengan platform e-commerce agar bisa memasarkan produknya. Billy menyatakan perseroan terus berupaya memformulasikan strategi penjualan dalam menghadapi situasi pandemi.

Selain itu, TECH juga sedang berada dalam tahap diskusi awal dengan salah satu perusahaan finansial teknologi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper