Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sawit Sumbermas (SSMS) Kebut Realisasi Belanja Modal Tahun Ini

Belanja modal SSMS pada paruh pertama tahun ini dihabiskan sebagian untuk membiayai pembangunan dan pemeliharaan infratruktur perkebunan.
Petani membawa kelapa sawit hasil panen harian di kawasan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Rabu (11/5). Bisnis/Nurul Hidayat
Petani membawa kelapa sawit hasil panen harian di kawasan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Rabu (11/5). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perkebunan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS) telah menggunakan 55 persen dari anggaran belanja modal 2021.

Sekretaris Perusahaan Sawit Sumbermas Sarana Swasti Kartikaningtyas mengatakan perseroan telah menghabiskan belanja modal sebesar 55 persen dari total anggaran. Adapun SSMS tahun ini menganggarkan belanja modal sebesar Rp550 miliar.

Dengan demikian, emiten perkebunan itu telah menghabiskan Rp302,5 miliar pada semester I/2021. Adapun belanja modal paruh pertama dihabiskan sebagian untuk membiayai pembangunan dan pemeliharaan infratruktur perkebunan.

“Selain itu untuk membeli alat-alat berat yang menunjang efektivitas operasional perkebunan, hal utama untuk biaya perawatan jalan perkebunan dan kondisi jalan menuju refinery perseroan, agar tetap menjaga kualitas CPO yang dimiliki SSMS,” katanya kepada Bisnis baru-baru ini.

Swasti menambahkan perseroan tahun ini terbuka untuk melakukan ekspansi. Misalnya penambahan luas lahan perkebunan kelapa sawit khususnya di Kalimantan Tengah. Adapun total luas kebun inti perseroan mencapai 68.880 hektare.

“Perusahaan tetap membuka peluang apabila ada momentum untuk pengembangan bisnis dan profit. SSMS terbuka dalam penambahan lahan perkebunan dan ekspansi perkebunan sawit asalkan sejalan dengan prinsip-prinsip keberlanjutan yang sudah diterapkan oleh SSMS,” ungkapnya.

Swasti menambahkan SSMS membuka peluang kerjasama dengan petani plasma, seperti program meningkatkan hasil produksi dari lahan masyarakat. Saat ini rata-rata yang dihasilkan dari masyarakat adalah sekitar 13 ton hingga 15 ton per hektar per tahun untuk umur tanaman 10 tahun.

"SSMS melakukan kajian agronomi dan memberikan dosis pupuk perpokok yang tepat, sehingga produksi dari petani meningkat menjadi 18 - 22 ton per hektar," pungkasnya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper