Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mahkota Group (MGRO) Kebut Penjualan Ekspor CPO

Perseroan telah melakukan beberapa ekspor ke negara-negara di wilayah Asia.
Pekerja menata kelapa sawit saat panen di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor, Minggu (30/8/2020). Badan Litbang Kementerian ESDM memulai kajian kelayakan pemanfaatan minyak nabati murni (crude palm oil/CPO) untuk pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) hingga Desember 2020. Bisnis/Arief Hermawan P
Pekerja menata kelapa sawit saat panen di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor, Minggu (30/8/2020). Badan Litbang Kementerian ESDM memulai kajian kelayakan pemanfaatan minyak nabati murni (crude palm oil/CPO) untuk pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) hingga Desember 2020. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perkebunan PT Mahkota Group Tbk. (MGRO) mengejar pasar ekspor untuk mendorong kinerja.

Sekretaris Perusahaan Mahkota Group Elvi mengatakan saat ini perseroan fokus dalam merambah pasar ekspor. Menurutnya dengan pengurangan bea ekspor dapat menguntungkan bagi MGRO.

"Dengan adanya faktor harga crude palm oil (CPO) yang naik dan bea ekspor yang dikurangi, kami sekarang fokus meningkatkan penjualan ekspor," katanya kepada Bisnis, dikutip Minggu (15/8/2021).

Elvi menambahkan perseroan telah melakukan beberapa ekspor ke negara-negara di wilayah Asia. Akan tetapi, dia tidak menyebutkan secara spesifik negara yang dituju.

Pasalnya, MGRO menjual kepada siapa pun pembeli luar negeri yang datang. "Tidak ada target pasar ekspor tertentu, pasar tergantung dari datangnya permintaan. Namun mayoritas dari negara di Asia," ungkapnya.

Berdasarkan laporan keuangan semester I/2021, MGRO mencetak penjualan sebesar Rp2,65 triliun naik 107 persen year-on-year (yoy). Segmen penjualan minyak sawit menjadi kontributor terbesar dengan torehan Rp2,37 triliun atau naik 125 persen yoy.

MGRO tercatat melakukan penjualan lebih dari 10 persen kepada pihak ketiga. Yaitu, PT Agri Ole Pte Ltd., PT Musim Mas, dan PT Intibenua Perkasatama.

Sementara itu, laba bersih yang dapat distribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp1,1 miliar. Jumlah itu berbalik dari posisi rugi bersih Rp33,3 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper