Bisnis.com, JAKARTA - Pada hari peringatan aktivasi pasar modal yang ke-44, hari ini, Senin (10/8/2021) sudah 28 emiten yang resmi mencatatkan sahamnya melalui gelaran initial publik offering (IPO). Dari jumlah saham debutan itu, 25 persen justru membawa boncos investornya karena harga saham jatuh di bawah IPO.
Harga saham IPO yang jatuh paling dalam dialami oleh PT Fimperkasa Utama Tbk. (FIMP). Perusahaan dengan bidang usaha kontraktor persiapan lahan itu membawa investornya rugi hingga 60 persen hingga sesi I perdagangan hari ini yang berada pada level Rp50. Saat IPO, harga saham FIMP Rp125 per lembar.
Klub hiburan malam dan restoran yang menempatkan Wulan Guritno sebagai komisaris, PT Lima Dua Lima Tiga Tbk. (LUCY) menjadi emiten IPO kedua sejauh ini paling boncos dengan penurunan nilai 57 persen. Saham LUCY yang IPO pada harga Rp100 telah anjlok menjadi tinggal Rp43.
Selanjutnya secara berurutan kerugian dialami oleh investor IPO LFLO (-30 persen), MGLV (-28,89 persen), UNIQ (-25,42 persen), tambang emas grup Rajawali, ARCI (-21,33 persen), dan milik konglomerat Tumiyana, WMUU (-12,78 persen).
Sebanyak 21 emiten lain yang sudah IPO sejauh ini, memberikan keuntungan yang beragam bagi investornya. Emiten paling cuan adalah pusat data PT DCI Indonesia milik Toto Sugiri yang melonjak 13.947 persen sekaligus emiten paling mahal di Bursa Efek Indonesia.