Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Reksa Dana Saham Masih Minus, Pinnacle Investama Ungkap Penyebabnya

Direktur Utama PT Pinnacle Persada Investama Guntur Putra menyampaikan kinerja reksa dana saham perusahaannya mengalami penurunan seiring dengan kinerja dari saham-saham berkapitalisasi besar mengalami koreksi di bulan Juli 2021.
ILUSTRASI REKSA DANA. Bisnis/Himawan L Nugraha
ILUSTRASI REKSA DANA. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja reksa dana saham sepanjang tahun ini masih mencatatkan kinerja negatif. Hal itu pun menurut analis disebabkan oleh berbagai sentimen, baik global maupun domestik.

Direktur Utama PT Pinnacle Persada Investama Guntur Putra menyampaikan kinerja reksa dana saham perusahaannya mengalami penurunan seiring dengan kinerja dari saham-saham berkapitalisasi besar mengalami koreksi di bulan Juli 2021.

“Di bulan Juli ini overall reksa dana saham lumayan mengalami penurunan yang cukup dalam dan ini seiring dengan penurunan kinerja dari saham-saham blue chip di IHSG yang mengalami koreksi di bulan Juli ini,” ungkap Guntur saat dihubungi Bisnis, Rabu (4/8/2021).

Dia menjelaskan, ada beberapa faktor baik global maupun domestik yang mempengaruhi kinerja negatif dari menurunnya harga saham-saham big caps tersebut.

Di sisi global, Guntur menyampaikan terkait dengan suku bunga Amerika Serikat di mana The Fed tetap mempertahankan suku bunga di level 0,25 persen. FOMC meeting pada Juli lalu memperlihatkan kondisi ekonomi masih belum memungkinan untuk pengetatan kebijakan dan investor masih mengantisipasi hal tersebut dengan kepastian tapering dari The Fed.

Adapun, dari dalam negeri atau domestik, Guntur mengungkapkan investor saat ini masih melihat dampak dari PPKM terhadap perekonomian Indonesia secara keseluruhan dan juga kenaikan yang cukup tajam pada varian Covid-19 Delta di berbagai belahan dunia membuat investor saat ini masih wait and see.

Guntur menyampaikan, pada Juli 2021, produk reksa dana Pinnacle berbasis kuantitatif yaitu Pinnacle Strategic Equity Fund mencatatkan peningkatan kinerja sebesar 5,09 persen.

Sementara itu, Berdasarkan data Infovesta Utama, reksa dana saham mencatatkan kinerja paling buruk dibandingkan dengan jenis reksa dana lainnya. Secara tahun berjalan, kinerja reksa dana saham terpuruk menjadi minus 9,32 persen. Adapun, secara per bulan pada Juli 2021, reksa dana saham masih mencatatkan kinerja negatif yaitu 0,06 persen.

Guntur memperkirakan melihat pasar masih akan cukup volatile pada Agustus 2021. Menurutnya, banyak investor yang masih ingin melihat seberapa efektif PPKM dan percepatan distribusi dan penyebaran vaksin di kondisi saat ini kendati ada juga beberapa sektor atau emiten yang memiliki potensi perbaikan dari sisi pendapatan.

“Jika memang dengan PPKM yang sedang kita jalankan, kondisi dan situasi Covid-19 bisa terkontrol, kami prediksi market akan mulai mengalami perbaikan di kuartal IV/2021,” kata Guntur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper