Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TCC Masuk, Semen Indonesia Group Siap Lebarkan Sayap di Pasar Global

Kemitraan dengan TCC salah satunya akan dimanfaatkan Semen Indonesia untuk memperluas pangsa pasar di luar negeri.
Dari kiri-kanan, Presiden Direktur PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. Aulia Mulki Oemar, Direktur Strategi Bisnis & Pengembangan Usaha Semen Indonesia Group Fadjar Judisiawan, dan Direktur Human Capital, Legal, and Corporate Affair PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. Agung Wiharto dalam konferensi pers virtual, Rabu (4/8/2021). Bisnis-Dwi Niken Tari.
Dari kiri-kanan, Presiden Direktur PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. Aulia Mulki Oemar, Direktur Strategi Bisnis & Pengembangan Usaha Semen Indonesia Group Fadjar Judisiawan, dan Direktur Human Capital, Legal, and Corporate Affair PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. Agung Wiharto dalam konferensi pers virtual, Rabu (4/8/2021). Bisnis-Dwi Niken Tari.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten semen PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. melalui entitasnya yaitu PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. akan melebarkan pasar ekspor setelah Taiheiyo Cement Corporation (TCC) resmi bergabung.

Direktur Strategi Bisnis & Pengembangan Usaha Semen Indonesia Group Fadjar Judisiawan menjelaskan kemitraan dengan TCC salah satunya akan dimanfaatkan perseroan untuk memperluas pangsa pasar di luar negeri.

“Lewat kerjasama dengan TCC ini, kami sudah menandatangani kerjasama untuk pengiriman ekspor ke Amerika Serikat sekitar 500.000 ton per tahun dan kemungkinan bisa berkembang menjadi 1 juta ton per tahun,” kata Fadjar dalam konferensi pers virtual, Rabu (4/8/2021).

Selain dengan AS yang sudah pasti, lanjut Fadjar, perseroan juga tengah menjajaki peluang pengiriman ekspor ke negara lain lewat TCC seperti ke China, Afrika, dan Australia.

Adapun pada Agustus ini, perseroan akan mulai mengirimkan produk semen ke Filipina lewat kerjasama dengan TCC ini. Hingga akhir tahun, pengiriman ke Filipina diperkirakan bisa mencapai 200.000 ton.

Lebih lanjut, Fadjar menilai kompetitivitas di industri semen tidak akan menyurutkan niat perseroan untuk terus berinovasi. Menurutnya, perubahan perilaku konsumen yang mengubah lanskap persaingan akan mendorong inovasi produk, model bisnis baru, inovasi proses produksi, hingga proses riset dan pengembangan.

Keseluruhnya itu disebutnya dapat diperkuat lewat kerja sama dengan TCC mengingat perusahaan semen asal Jepang itu lebih unggul di bidang riset dan pengembangan.

“Kami bekerja sama dengan TCC dengan harapan SIG ke depannya dapat memperluas produk yang dimiliki terhadap produk yang memiliki nilai tambah tinggi karena TCC memiliki fasilitas riset dan pengembangan lebih maju,” ujar Fadjar.

Beberapa lini yang akan dikerjasamakan misalnya meningkatkan penggunaan bahan daur ulang untuk bahan dasar maupun bahan bakar alternatif dalam produksi semen. Fadjar menyebut penggunaan bahan daur ulang tersebut sudah mencapai hampir 50 persen terhadap total produksi semen di TCC.

PT Semen Indonesia Tbk. (SMGR) atau SIG resmi menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan asal Jepang yaitu Taiheiyo Cement Corporation (TCC).

Adapun, kemitraan antara Semen Indonesia dengan TCC dilakukan dengan masuknya perusahaan semen asal Jepang itu sebagai pemegang saham di anak usaha Semen Indonesia yaitu PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. (SMCB).

Investasi dari TCC dilakukan dengan mengakuisisi 15,04 persen kepemilikan saham SMCB senilai US$220 juta atau setara dengan Rp3,1 triliun.

Kerjasama antara SMGR dan TCC ini merupakan kelanjutan dari penandatanganan nota kesepahaman tertanggal 21 April 2020 antara Semen Indonesia dan Solusi Bangun Indonesia dengan TCC. MoU tersebut menjadi bagian dari kewajiban refloat saham SMCB setelah dilakukan Mandatory Tender Offer (MTO) pada 2019.

PT Semen Indonesia Industri bangunan (SIIB) yang merupakan induk usaha dari SMCB mengalihkan 1.356.399.291 saham baru yang diterbitkan oleh SBI kepada pihak TCC.

Penerbitan saham baru itu sendiri telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Jumat (25/6/2021) lalu lewat Penawaran Umum Terbatas II (PUT) melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper