Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Minyak Sawit Meningkat, Laba Austindo (ANJT) Meroket 332 Persen Semester I/2021

ANJT membukukan laba bersih US$12,6 juta pada semester I/2021. Jumlah tersebut melonjak 332 persen dan berbanding terbalik dibandingkan dengn torehan pada semester I/2020 dimana ANJT merugi US$5,5 juta.
Aktivitas di perkebunan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT). Istimewa
Aktivitas di perkebunan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT). Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) mencatatkan lonjakan laba bersih lebih dari 300 persen seiring dengan kenaikan total penjualan sepanjang semester I/2021.

Dikutip dari keterangan resmi perusahaan, Rabu (4/8/2021), ANJT membukukan laba bersih US$12,6 juta pada semester I/2021. Jumlah tersebut melonjak 332 persen dan berbanding terbalik dibandingkan dengn torehan pada semester I/2020 dimana ANJT merugi US$5,5 juta.

Wakil DIrektur Utama ANJT Lucas Kurniawan memaparkan, catatan positif ANJT tidak terlepas dari kenaikan nilai penjualan sebesar 65,7 persen menjadi US$120,4 juta. Kenaikan signifikan pada nilai penjualan serta laba bersih tersebut terutama disebabkan peningkatan produktivitas per hektar tandan buah segar (TBS) sebesar 11,3 persen sehingga volume TBS yang dihasilkan meningkat sebesar 18,7 persenmenjadi 400.235 metrik ton.

Selain itu, produksi minyak sawit juga meningkat sebesar 18,6 persen menjadi 132.910 metrik ton. Peningkatan produktivitas tersebut merupakan hasil penerapan strategi jangka panjang perusahaan, yaitu melakukan peremajaan kembali tanaman sawit yang telah dimulai sejak 2015.

“Selain itu, perusahaan juga menerapkan teknologi agronomi yang ramah lingkungan, seperti penggunaan kompos. Selama semester pertama 2021,” papar Lucas dikutip dari keterangan resmi.

ANJT juga memperoleh manfaat dari tren penguatan harga minyak sawit. Sehingga rata-rata harga jual minyak sawit mengalami kenaikan sebesar 31,2 persen menjadi US$ 719 per metrik ton.

Sementara itu, realisasi serapan belanja modal selama semester I/2021 telah mencapai 40 persen dan diharapkan seluruh serapan belanja modal akan terpenuhi seluruhnya pada 2021. Sesuai dengan komitmen perusahaan untuk terus menerapkan praktik berkelanjutan, beberapa kegiatan utama yang akan dilakukan pada semester II/ 2021 adalah melanjutkan program peremajaan kembali, uji coba penerapan fertigasi dan riset peningkatan nutrisi dalam kompos.

Selain itu, kegiatan utama lainnya adalah pembangunan infrastruktur jalan pada perkebunan di Papua Barat yang baru memasuki tahap komersial pada 2020, serta peremajaan infrastruktur perumahan karyawan.

Selain membukukan peningkatan penjualan minyak sawit, ANJT juga berhasil meningkatkan pendapatan penjualan edamame sebesar 25,2 persen menjadi US$236 ribu. Pada Maret 2021 ANJT memulai ekspor edamame beku ke Jepang, dan menerima permintaan ekspor edamame beku untuk pengiriman berikutnya.

ANJT telah memulai bisnis sayuran sejak tahun 2015 melalui anak perusahaannya, PT Gading Mas Indonesia Teguh (GMIT], yang berlokasi di Jember, Jawa Timur. GMIT saat ini membudidayakan dan memproduksi edamame, sejenis kacang-kacangan yang memiliki protein dan antioksidan tinggi.

Saat ini kapasitas produksi pabrik GMIT mencapai 6.000 ton per tahun. Jepang merupakan negara tujuan ekspor utama karena pasar edamame beku di Jepang telah berkembang dengan baik. Selain itu, ANJ juga berencana melakukan ekspansi pasar ke beberapa negara di Asia Tenggara dan Benua Amerika.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper