Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sederet Unikorn Antre IPO, Bursa Tegaskan Tidak Eksklusif bagi Perusahaan Besar Saja

Sejumlah perusaahan yang IPO dan tercatat di BEI akan menambah keragaman pilihan investasi di pasar modal.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan penawaran umum saham perdana (IPO) PT Bukalapak.com  berpotensi mengerek nilai kapitalisasi pasar bursa sekitar Rp77,3 triliun hingga Rp87,3 triliun./ Bisnis-Dhiany
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan penawaran umum saham perdana (IPO) PT Bukalapak.com berpotensi mengerek nilai kapitalisasi pasar bursa sekitar Rp77,3 triliun hingga Rp87,3 triliun./ Bisnis-Dhiany

Bisnis.com, JAKARTA – Rencana kehadiran beberapa perusahaan jumbo atau unikorn ke Bursa Efek Indonesia, tidak serta merta menutup minat investor bagi perusahaan kecil hingga menengah.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menyampaikan adanya aksi initial public offering (IPO) perusahaan berskala besar diharapkan akan menambah semarak pasar modal dan menarik minat tidak hanya investor domestik, tetapi juga investor global.

“Hal yg lebih penting adalah memberikan akses bagi perusahaan untuk tumbuh di Pasar Modal Indonesia, dan di sisi yg lain memberikan pilihan bagi investor untuk berinvestasi di perusahaan dengan berbagai size dan model bisnis,” ujar Nyoman dalam sesi diskusi virtual bersama awak media, dikutip Selasa (3/8/2021).

Nyoman mengharapkan, dengan masuknya PT Bukalapak.com Tbk, ke pasar modal Indonesia dapat menarik masuknya perusahaan unikorn lain di pasar domestik dan menarik minat investor untuk berinvestasi.

Menurutnya, investor tentu memiliki referensi dan portofolio investasi masing-masing termasuk dari perusahaan yang akan IPO.

Referensi tersebut ungkapnya bisa didasarkan oleh pilihan sektor, prospek usaha ke depan maupun ukuran perusahaan yang bisa terdiversifikasi dari perusahaan yang tercatat di papan utama, pengembangan dan akselerasi.

“Kami yakin bahwa IPO dari perusahaan-perusahaan dengan berbagai jenis, sektor usaha dan ukuran akan mendapatkan apresiasi baik oleh para investor,” papar Nyoman.

Oleh karena itu, dia menyatakan disamping kehadiran perusahaan jumbo yang dipercaya akan menambah semarak pasar modal. Di sisi lain, untuk emiten dengan aset skala kecil dan menengah, BEI berkomitmen untuk menjadi tempat berkembang bagi seluruh kategori perusahaan.

Nyoman mengungkapkan perusahaan tersebut bisa menjajaki Papan Akselerasi yang memang didesain untuk perusahaan dengan ukuran yang relatif lebih kecil tetapi tergolong sebagai perusahaan yang memiliki prospek pertumbuhan yang tinggi.

Dia menyampaikan, sejak diluncurkan peraturannya pada tahun 2019, hingga saat ini konstituen Papan Akselerasi sudah mencatat 10 perusahaan.

“Perlu ditekankan kembali bahwa Pasar Modal Indonesia tidak eksklusif bagi perusahaan besar saja. Kami berkomitmen untuk menjadi house of growth atau rumah pertumbuhan bagi seluruh kategori perusahaan,” tegas Nyoman.

Nyoman meneruskan, berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan peningkatan jumlah investor di pasar modal. Jumlah investor di pasar modal meningkat 44,45 persen dibandingkan tahun 2020, sampai dengan bulan Juni 2021.

Peningkatan tersebut, ungkap Nyoman mengindikasikan bahwa pasar modal masih menjadi pilihan bagi investor untuk berinvestasi.

Lalu terkait dengan perusahaan yang melakukan IPO dalam skala besar, Nyoman mengungkapkan bahwa sebenarnya sudah ada historis di pasar modal Indonesia. Nama-nama seperti PT Adaro Energy Tbk. (ADRO), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menjadi contohnya.

Emiten-emiten dengan size seperti itu lanjut Nyoman, tentu investor coverage-nya akan lebih luas, tidak hanya domestik bahkan ke global. Dia menyampaikan, success story emiten tersebut dalam melakukan penggalangan dana melalui IPO menjadi refleksi apresiasi dari market.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper