Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adi Sarana Armada (ASSA) Targetkan Pendapatan Naik Minimal 25 Persen Tahun Ini

PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA) mengincar pendapatan pada 2021 dapat mencapai Rp3,78 triliun.
Armada milik PT Adi Sarana Armada (ASSA) Tbk./Repro-assa.co.id
Armada milik PT Adi Sarana Armada (ASSA) Tbk./Repro-assa.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten transportasi dan logistik, PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA) menargetkan pendapatan meningkat lebih dari 25 persen pada tahun ini atau mencapai Rp3,78 triliun.

Direktur Adi Sarana Armada Hindra Tanujaya menerangkan hingga semester I/2021 perseroan telah mencapai lebih dari 50 persen target pendapatan tersebut seiring meningkatnya kinerja dari pilar bisnis last mile delivery melalui AnterAja.

"Sampai dengan semester I/2021 sekitar 50-54 persen dari target pendapatan diharapkan, kontribusi terbesar tahun ini dari bisnis last mile delivery porsi di atas 45 persen kontribusi dari total pendapatan assa keseluruhan," jelasnya dalam paparan publik, Jumat (30/7/2021).

Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2021, emiten bersandi ASSA ini mencatatkan pendapatan Rp2,11 triliun naik 50,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,4 triliun.

Setelah dikurangi beban pajak, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp72,62 miliar naik 68,9 persen dari posisi Rp43 miliar pada semester pertama tahun lalu.

Di sisi lain, laba bersih tahun penuh 2021 diharapkan akan jauh lebih baik dari tahun lalu dengan beberapa faktor.

"Tahun lalu AnterAja sebagai bisnis baru banyak ongkos yang dikeluarkan untuk set up bisnis baru, kedua tingkat suku bunga ASSA tahun ini menurun dibandingkan dengan suku bunga yang dibebankan perbankan dibandingkan dengan tahun lalu, kami optimistis top line dan bottom line positif tahun ini," urainya.

Presiden Direktur Adi Sarana Armada Prodjo Sunarjanto menerangkan Covid-19 telah mengubah struktur berbagai industri dan bagi industri yang mitigasinya baik dapat melejit di tengah pandemi termasuk sektor transportasi dan logistik.

"Pada 2021, sektor healthcare meningkat, e-commerce meningkat, sektor pemerintahan juga mulai memilih sewa mobil ada sektor baru dari bisnis sewa mobil yang digarap itu," urainya.

Selain itu, bisnis AnterAja pun akan mulai merambah sosial commerce tidak hanya e-commerce yang saat ini ada. Seiring itu, perseroan juga mengembangkan logistik B2B dengan nama BisnisAja yang akan menjadi ekspansi tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper