Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba United Tractors (UNTR) Tumbuh pada Semester I/2021, Begini Kontribusi Tiap Lini Bisnis

Laba bersih UNTR meningkat 11 persen menjadi Rp4,5 triliun pada semester I/2021 dari sebelumnya sebesar Rp4,1 triliun.
Petugas memeriksa truk di sela-sela serah terima armada terbaru PT United Tractors Tbk. kepada Puninar Group di Jakarta, Senin (28/8)./JIBI-Dwi Prasetya
Petugas memeriksa truk di sela-sela serah terima armada terbaru PT United Tractors Tbk. kepada Puninar Group di Jakarta, Senin (28/8)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - PT United Tractors Tbk. (UNTR) mencetak laba bersih dan pendapatan yang meningkat pada semester I/2021 ini. Perseroan mulai menunjukkan pemulihan kinerja di tengah pandemi Covid-19.

Perseroan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp37,3 triliun atau naik 12 persen dari Rp33,2 triliun pada periode yang sama tahun 2020.

Seiring dengan peningkatan pendapatan bersih, laba bersih perseroan meningkat 11 persen menjadi Rp4,5 triliun dari sebelumnya sebesar Rp4,1 triliun pada semester I/2020.

Presiden Direktur United Tractors Frans Kesuma mengungkapkan peningkatan aktivitas di berbagai sektor pengguna alat berat dan peningkatan harga komoditas berdampak pada membaiknya kinerja perseroan sampai dengan semester pertama tahun 2021 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020.

"Kondisi perekonomian untuk sisa tahun ini diperkirakan akan tetap menantang, mengingat ketidakpastian akibat dampak dari pandemi Covid-19 yang masih berlanjut. Namun dengan tren harga komoditas yang diperkirakan masih positif hingga akhir tahun, Perseroan tetap optimis bahwa target yang sudah ditetapkan dapat tercapai," paparnya, Jumat (30/7/2021).

Lebih lanjut, masing-masing segmen usaha, yaitu: Mesin Konstruksi, Kontraktor Penambangan, Pertambangan Batu Bara, Pertambangan Emas dan Industri Konstruksi secara berturut-turut memberikan kontribusi sebesar 25 persen, 41 persen, 20 persen, 12 persen dan 2 persen terhadap total pendapatan bersih konsolidasian.

Segmen Usaha Mesin Konstruksi
Segmen usaha Mesin Konstruksi mencatat peningkatan penjualan alat berat Komatsu sebesar 60 Persen menjadi 1.361 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 853 unit.

Pendapatan Perseroan dari penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan alat juga mengalami peningkatan sebesar 8 persen menjadi Rp3,6 triliun. Berdasarkan riset pasar internal, pangsa pasar Komatsu adalah 22 persen.

Penjualan UD Trucks mengalami peningkatan dari 94 unit menjadi 289 unit, dan penjualan produk Scania naik dari 100 unit menjadi 346 unit. Secara total, pendapatan bersih dari segmen usaha Mesin Konstruksi naik sebesar 29 persen menjadi Rp9,4 triliun dibandingkan Rp7,3 triliun pada periode yang sama tahun 2020.

Segmen Usaha Kontraktor Penambangan
Segmen usaha Kontraktor Penambangan dioperasikan oleh PT Pamapersada Nusantara (PAMA). Sampai dengan bulan Juni 2021, Kontraktor Penambangan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp15,4 triliun, naik 3 persen dari Rp15,1 triliun pada periode yang sama pada tahun 2020.

PAMA mencatat peningkatan volume produksi batu bara sebesar 3 persen dari 56,0 juta ton menjadi 57,6 juta ton, namun volume pekerjaan pemindahan tanah (overburden removal) turun 3 persen dari 421,0 juta bcm menjadi 409,1 juta bcm.

Segmen Usaha Pertambangan Batu Bara
Segmen usaha Pertambangan Batu Bara dijalankan oleh PT Tuah Turangga Agung (TTA). Sampai dengan bulan Juni 2021 total penjualan batu bara mencapai 6,3 juta ton, termasuk 1,4 juta ton batu bara metalurgi, atau meningkat 12 persen apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 sebesar 5,6 juta ton.

Sejalan dengan peningkatan volume penjualan dan rata-rata harga jual, pendapatan segmen usaha Pertambangan Batu Bara naik sebesar 23 persen menjadi Rp7,5 triliun.

Segmen Usaha Pertambangan Emas
Segmen usaha Pertambangan Emas dijalankan oleh PT Agincourt Resources (PTAR) yang mengoperasikan tambang emas Martabe di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.

Sampai dengan bulan Juni 2021, total penjualan setara emas dari Martabe mencapai 176 ribu ons, turun 5 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 sebanyak 186 ribu ons, namun pendapatan bersih naik 7 persen dari Rp4,0 triliun menjadi sebesar Rp4,3 triliun karena meningkatnya rata-rata harga jual untuk emas.

Segmen Usaha Industri Konstruksi
Segmen usaha Industri Konstruksi dijalankan oleh PT Acset Indonusa Tbk (ACSET). Sampai dengan bulan Juni 2021, Industri Konstruksi membukukan pendapatan bersih sebesar Rp636 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp746 miliar pada periode yang sama tahun 2020.

ACSET membukukan rugi bersih sebesar Rp153 miliar karena situasi COVID-19 yang berdampak pada proyek yang sedang berjalan dan mengurangi peluang proyek.

Segmen Usaha Energi
PT Bhumi Jati Power (BJP) yang 25 persen sahamnya dimiliki oleh anak perusahaan UNTR saat ini sedang membangun pembangkit listrik tenaga uap berkapasitas 2x1.000 MW di Jepara, Jawa Tengah. Sampai dengan Juni 2021, progres pembangunan konstruksi proyek ini telah mencapai 99 persen.

BJP merupakan perusahaan patungan bersama antara anak usaha Perseroan, Sumitomo Corporation dan Kansai Electric Power Co Inc.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper