Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

The Fed Pertahankan Suku Bunga, Wall Street Berakhir Variatif

Indeks Nasdaq ditutup menguat, sedangkan Dow Jones Industrial Average berakhir di zona merah.
Tanda Wall Street tampak di depan Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS./ Michael Nagle - Bloomberg
Tanda Wall Street tampak di depan Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS./ Michael Nagle - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat ditutup variatif dan imbal hasil obligasi Treasury turun pada Rabu (28/7/2021) setelah Federal Reserve mempertahankan suku bunga mendekati nol dan Ketua Jerome Powell mengatakan jalan menuju pengetatan kebijakan masih panjang.

Indeks Nasdaq 100 ditutup menguat 0,41 persen ke level 15.018, sedangkan Nasdaq Composite naik 0,7 persen ke 14.762,58.

Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average melemah 0,36 persen ke 34.930,93 dan S&P 500 turun tipis 0,02 persen ke 4.400,64.

Saham Alphabet Inc. memberikan dorongan terbesar untuk Nasdaq setelah melaporkan penjualan di atas ekspektasi. Adapun indeks Dow Jones tertekan dengan penurunan McDonald's Corp. yang terbebani rilis laporan keuangannya.

Imbal hasil Treasury 10 tahun turun 1 basis poin menjadi 1,23 persen setelah naik ke level intraday tertinggi 1,27 persen.

Meskipun laporan kinerja emiten yang kuat telah memperkuat kepercayaan pada pemulihan perusahaan, investor tetap khawatir tentang ancaman terhadap pertumbuhan global dari varian delta Covid-19 dan potensi pengetatan kebijakan moneter.

The Fed dalam rapat Federal Open Market Committee (FOMC) memutuskan menahan suku bunga acuan atau Fed Fund Rate di kisaran 0-0,25 persen. The Fed juga mempertahankan alokasi pembelian obligasi sebesar US$120 miliar per bulan hingga ada perkembangan substansial dalam hal lapangan kerja dan ijnflasi.  

Chief Executive Officer AXS Investments LLC Greg Bassuk mengatakan, meskipun ekonomi tampaknya telah mulai pulih, The Fed belum melihat data yang cukup besar untuk menjamin perubahan kebijakan.

"Akibatnya, kami memperkirakan pasar akan tetap volatil dalam waktu dekat, sebagian besar didorong oleh sisa pengumuman pendapatan perusahaan musim ini, laporan data ekonomi utama yang akan datang, dan laju kemajuan dalam perang terhadap pandemi global,” ungkap Bassuk, dilansir Bloomberg, Kamis (29/7/2021).

Berita bahwa kelompok Senat bipartisan telah menyetujui kesepakatan infrastruktur yang luas untuk pengeluaran proyek-proyek seperti jalan dan jembatan mengangkat saham seperti Caterpillar Inc. dan Vulcan Materials Co., yang naik sebanyak 4 persen, terbesar sejak Mei.

Saham China berkapitalisasi besar yang terdaftar di AS rebound setelah media pemerintah China berusaha meyakinkan investor tentang stabilitas pasar.

Reli lima hari yang mendorong bursa AS ke level tertinggi sepanjang masa berhenti pada hari Selasa karena Alphabet, Apple Inc. dan Microsoft Corp. siap untuk melepaskan laporan keuangan mereka.

Meskipun Alphabet memberikan dorongan terbesar ke indeks Nasdaq 100 yang sarat teknologi pada hari Rabu, Apple menjadi penekan setelah produsen iPhone itu memperingatkan bahwa pertumbuhan penjualan dapat melambat.

Sementara itu, saham Microsoft berfluktuasi setelah merilis laporan keuangan, dan ditutup melemah tipis 0,11 persen. Sementara itu, Facebook Inc. ditutup pada rekor tertinggi setelah menguat 1,49 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper