Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Passpod (YELO) Melesat! Ini Investor Baru yang Borong Sahamnya

Abigael Handoko Putra telah menguasai 38,55 juta saham YELO atau setara 10,14 persen saham, dari posisi sebelumnya nihil.
Komisaris Utama Passpod Tiang Cun Hui, Komisaris Independen Passpod Harry K. Nugraha, Komisaris Passpod Andrew Suhalim, Direktur Utama Passpod Hiro Wardhana, Direktur Keuangan dan Operasional Passpod Passpod Wewy Susanto (dari kiri ke kanan) berfoto bersama setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Kamis (20/6/2019)./Bisnis-Dwi Nicken Tari
Komisaris Utama Passpod Tiang Cun Hui, Komisaris Independen Passpod Harry K. Nugraha, Komisaris Passpod Andrew Suhalim, Direktur Utama Passpod Hiro Wardhana, Direktur Keuangan dan Operasional Passpod Passpod Wewy Susanto (dari kiri ke kanan) berfoto bersama setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Kamis (20/6/2019)./Bisnis-Dwi Nicken Tari

Bisnis.com, JAKARTA – Investor individu bernama Abigael Handoko Putra muncul pada daftar pemegang saham di atas 5 persen PT Yelooo Integra Datanet Tbk. (YELO) atau Passpod. Hal ini seiring dengan melesatnya saham emiten jasa alat teknologi tersebut dalam satu bulan belakangan.

Berdasarkan keterangan PT Ficomindo Buana Regitrar, Rabu (28/7/2021), Abigael Handoko Putra telah menguasai 38,55 juta saham YELO atau setara 10,14 persen saham, dari posisi sebelumnya nihil.

Jika merujuk struktur kepemilikan saham YELO per Juni 2021, PT Agung Inova Teknologi Indonesia menguasai 42,06 persen saham, PT Prima Jaringan Distribusi sebanyak 17,32 persen, dan masyarakat sebanyak 40,61 persen.

Apabila dihitung sejak 28 Juni-27 Juli 2021, saham YELO telah mengalami penguatan sebanyak 98,59 persen. Adapun, hingga pukul 11.07 WIB pada hari ini, saham YELO mengalami kenaikan 8,51 persen. 

Sebagai informasi, pada 1 Maret 2021, YELO tercatat menandatangani kontrak dengan PT Abdi Harapan Unggul (AHU) senilai Rp100 miliar.

Kontrak kerja sama itu meliputi penyediaan layanan akses mobile internet di berbagai wilayah Indonesia.

Sebelumnya, Direktur Utama Yelooo Integra Wewy Suwanto mengatakan perseroan melihat kebutuhan terhadap akses internet yang cepat dan dapat diandalkan makin meningkat sejak pandemi. Oleh karena itu, perseroan berupaya menangkap peluang ini melalui kerja sama dengan AHU.

Kemudian, YELO mengumumkan rencana untuk menggelar aksi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue. Hal ini berdasarkan prospektus per 23 Juli 2021. 

Pada rights issue ini, perseroan telah melakukan kesepakatan dengan PT Artalindo Semesta Nusantara, dimana Artalindo akan menerima HMETD yang dimiliki oleh pemegang saham utama perseroan, yakni Agung Inova dan Prima Jaringan Distribusi.

Artalindo menyatakan akan melaksanakan HMETD yang diterimanya dengan melakukan pemasukan modal sejumlah 695.000 saham dengan nilai nominal Rp100.000 per saham, atau setara dengan 69,85 persen dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor Abdi Harapan Unggul saat rights issue YELO.

Dengan demikian, aksi Artalindo tersebut merupakan penyetoran atas saham dalam bentuk lain selain uang saat pelaksanaan rights issue YELO.

“Dengan pelaksanaan inbreng saham Abdi Harapan Unggul, maka Artalindo akan menjadi pemegang pengendali YELO,” tulis manajemen dalam prospektus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper