Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produsen Tolak Angin (SIDO) Catatkan Pertumbuhan Laba Bersih 21 Persen pada Semester I/2021

Kinerja keuangan Sido Muncul pada semester I/2021 didorong oleh kinerja penjualan yang tumbuh sebesar 13 persen menjadi Rp1,65 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,5 triliun.
Presiden Joko Widodo (kanan) disaksikan Direktur PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, (SIDO) Irwan Hidayat (kedua kanan) dan seniman Sys NS (kiri), membubuhkan tanda tangan di atas kaca depan bajaj yang pernah membawanya sebelum acara syukuran di TIM, Jakarta, Minggu (24/8). Dua bajaj yang dibeli seharga Rp. 280 juta itu dipajang di Hotel Tentrem, Yogyakarta./Antara-Saptono
Presiden Joko Widodo (kanan) disaksikan Direktur PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, (SIDO) Irwan Hidayat (kedua kanan) dan seniman Sys NS (kiri), membubuhkan tanda tangan di atas kaca depan bajaj yang pernah membawanya sebelum acara syukuran di TIM, Jakarta, Minggu (24/8). Dua bajaj yang dibeli seharga Rp. 280 juta itu dipajang di Hotel Tentrem, Yogyakarta./Antara-Saptono

Bisnis.com, JAKARTA - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) konsisten mencetak pertumbuhan laba bersih 2 digit hingga semester pertama tahun 2021.

Adapun kinerja keuangan yang apik ini didorong oleh kinerja penjualan yang tumbuh sebesar 13 persen menjadi Rp1,65 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,5 triliun.

Naiknya penjualan pada kuartal II/2021 karena permintaan produk Tolak Angin yang tinggi selama Ramadan, serta produk-produk suplemen dan vitamin pada saat terjadinya lonjakan kasus Covid-19 yang ke-2 di Indonesia.

Leonard, Direktur Keuangan Sido Muncul, menuturkan lonjakan kasus COVID-19 menyebabkan terjadinya kenaikan permintaan akan produk-produk kesehatan seperti vitamin dan suplemen penambah daya tahan tubuh, sehingga memberikan katalis positif bagi kinerja penjualan perusahaan.

"Produk-produk SIDO terkait peningkat daya tahan tubuh seperti: Tolak Angin, produk minuman jahe, Vitamin C, Vitamin D, JSH, serta Sambiloto, menjadi pendorong utama pertumbuhan kinerja penjualan,” ungkapnya, Selasa (27/7/2021).

Selain itu, perusahaan juga terus menjaga efisiensi utilisasi pembiayaan sehingga rasio biaya operasional terhadap penjualan konsolidasian tetap terjaga di level 19 persen-20 persen.

Kenaikan pada penjualan bersih ditambah biaya manajemen yang solid mendorong pertumbuhan laba bersih setelah pajak sebesar 21 persen atau menjadi Rp502,00 miliar pada semester pertama tahun ini dibandingkan tahun lalu sebesar Rp413,79 miliar.

Pada penutupan sesi I perdagangan hari ini, Selasa (27/7/2021), harga saham SIDO naik 1,32 persen atau 10 poin ke level Rp765. Sepanjang 2021, saham SIDO koreksi 4,97 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper