Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Minyak Mentah Bertahan di Kisaran US$70 per Barel Setelah Reli Dua Hari

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September 2021 terpantau melemah 0,17 persen atau 0,12 poin ke level US$70,18 per barel pada pukul 14.31 WIB.
Kilang minyak lepas pantai di Skotlandia/Bloomberg-Jason Alden
Kilang minyak lepas pantai di Skotlandia/Bloomberg-Jason Alden

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak mentah bertahan di kisaran US$70 per barel setelah reli dua hari berturut-turut yang didukung oleh penurunan stok cadangan bakar AS dan reli pasar yang lebih luas.

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September 2021 terpantau melemah 0,17 persen atau 0,12 poin ke level US$70,18 per barel pada pukul 14.31 WIB.

Sementara itu, minyak mentah Brent untuk kontrak September juga melemah 0,26 persen atau 0,19 poin ke level US$72,04 per barel.

Investor menimbang tanda-tanda berlanjutnya permintaan yang kuat untuk produk minyak, termasuk bensin, terhadap gelombang gangguan yang dipicu oleh penyebaran Covid-19 varian delta. Selain itu, China telah memasok minyak mentah dari cadangan minyak strategisnya ke pusat penyulingan lokal untuk mendinginkan harga.

Minyak mentah terus berfluktuasi sepanjang pekan ini, yang diawali dengan jatuhnya harga pada Senin di tengah kekhawatiran pandemi dan rencana oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) untuk menambah pasokan.

Pelemahan tersebut kemudian diikuti oleh rebound setelah Energy Information Administration (EIA) AS juga melaporkan bahwa persediaan minyak di pusat penyimpanan utama di Cushing, Oklahoma, turun ke level terendah sejak Januari 2020.

Di sisi lain, varian delta telah menembus Asia, memicu serangkaian pembatasan baru oleh pemerintah untuk menahan penyebarannya. Di AS, Texas melaporkan infeksi yang paling banyak dikonfirmasi dalam lebih dari tiga bulan terakhir.

Ekonom di Oversea-Chinese Banking Corp Howie Lee mengatakan tingkat konsumsi minyak sangat kuat.

"Dalam waktu dekat mungkin ada beberapa volatilitas, tetapi harga tidak akan bertahan lama di bawah US$70," kata Lee, seperti dikutip Bloomberg, Kamis (22/7/2021).

Meskipun ada peningkatan tak terduga dalam stok minyak mentah AS secara keseluruhan, pasokan sulingan dan bensin menyusut, menurut EIA. Data dari seluruh dunia sekarang menunjukkan konsumsi bensin dalam 4 persen di kedua sisi level 2019 di AS, India, Spanyol, dan Portugal, sementara permintaan turun 6 persen di Inggris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper