Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hadapi Tantangan 2021, MOLI Targetkan Penjualan 80 Juta Liter Etanol

Molindo Grup menargetkan volume penjualan kembali ke kapasitas produksi tertinggi yaitu 80 juta liter pada tahun ini.
Jajaran Komisaris dan Direksi PT Madusari Murni Indah Tbk. (MOLI) atau Molindo Group setelah persetujuan RUPSLB, Jumat (26/2/2021). /Istimewa
Jajaran Komisaris dan Direksi PT Madusari Murni Indah Tbk. (MOLI) atau Molindo Group setelah persetujuan RUPSLB, Jumat (26/2/2021). /Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten produsen etanol food grade PT Madusari Murni Indah Tbk. (MOLI) atau Molindo Grup menargetkan volume penjualan kembali ke kapasitas produksi tertinggi yaitu 80 juta liter pada tahun ini.

Direktur Madusari Murni Indah Jose Gonjoran Tan mengungkapkan kapasitas ini dikembalikan ke kapasitas maksimal MOLI, mengingat pada tahun 2020 perseroan memproduksi etanol melebihi kapasitas volume produksi.

“Memang pada 2020, penjualan volumenya itu luar biasa di luar kapasitas kami. Kapasitas kami setahun hanya 80 juta liter, tapi tahun 2020 kami mencapai 96 juta liter. Jadi tahun ini penjualan kami balik lagi 80 juta liter,” papar Jose dalam acara paparan publik secara virtual, Kamis (15/7/2021).

Jose mengungkapkan dari segi pendapatan bersih perseroan akan mengalami penurunan pendapatan lantaran faktor harga jual pada tahun ini sudah mulai menurun jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Walaupun tidak menyebutkan dengan detail, Jose pun mengatakan pendapatan dan laba pada kuartal II/2021 telah mengalami penurunan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2021, MOLI membukukan kenaikan pendapatan bersih sebesar 18,39 persen, dari Rp374,61 miliar pada kuartal I/2020 menjadi Rp443,50 miliar pada kuartal I/2021.

Sedangkan dari total laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mengalami penurunan sebesar 49,92 persen, dari Rp21,13 miliar pada tiga bulan pertama 2020 menjadi Rp10,58 miliar pada periode pertama tahun ini.

Penurunan tersebut ungkap Jose karena perseroan masih menggunakan tetes tebu yaitu bahan baku etanol yang dibeli pada tahun lalu dengan harga yang meningkat, sedangkan harga jual etanol pada 2021 telah mengalami penurunan.

Jose memaparkan, penerimaan tetes tebu berlangsung mulai pada bulan Juni hingga November setiap tahun. Oleh sebab itu, perseroan pada semester pertama tahun ini masih menggunakan tetes tebu pada tahun sebelumnya.

“Mahal, padahal harga jual sudah mulai menurun di kuartal II tahun ini. Jadi ada banyak tantangan pada profitabilitas di tahun ini. Estimasi kami tahun ini, laba perseroan akan menurun sekitar 40 persen dibandingkan dengan tahun lalu,” kata Jose.

Direktur Utama Madusari Murni Indah Adikin Basirun mengatakan target 80 juta liter tersebut adalah strategi untuk memaksimalkan kapasitas produksi perseroan dan fix cost unit etanol bisa menjadi efisien.

Selain itu, Adikin mengungkapkan target perseroan lainnya adalah mempertahankan pasar lokal dan ekspor dengan harga yang kompetitif. MOLI juga berencana untuk memperluas pasar di industri baru.

“Jadi selain market atau pasarnya diperluas, penggunaan di industri-industrinya juga diperluas dengan menggunakan etanol sebagai bahan baku,” kata Adikin dalam acara yang sama.

Beriringan dengan itu, Donny Winarno, Direktur Malindo Grup, menjelaskan fokus pertama pabrik kedua nantinya akan mengarah ke wilayah ASEAN dan Asia.

Pada tahun ini, Donny menyebutkan beberapa negara yang menjadi tujuan ekspor perseroan yaitu Thailand, Vietnam, Taiwan, dan Jepang telah mulai membuka pasarnya kembali setelah tahun lalu menutup aksesnya dikarenakan penerapan lockdown.

Donny pun mengungkapkan bahwa potensi penjualan etanol ke negara-negara tersebut saat ini semakin tinggi, mengingat akses terhadap bioetanol secara bertahap telah ditingkatkan.

Ke depannya Donny pun memproyeksikan persentase produk lokal dan ekspor adalah 60 persen dan 40 persen. Donny pun optimis perseroan akan mencapai target tersebut meskipun tantangan seperti tekanan harga yang saat ini dihadapi MOLI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper