Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lelang Sukuk Pekan Depan Kemungkinan Sepi Peminat, Ini Sebabnya

lelang sukuk pada Selasa besok (13/7/2021) berpotensi mengalami penurunan dibandingkan dengan hasil lelang sebelumnya. Hal tersebut menyusul sejumlah sentimen negatif yang datang dari dalam negeri.
 Ilustrasi Sukuk Negara Ritel./JIBI-Nurul Hidayat
Ilustrasi Sukuk Negara Ritel./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Minat investor terhadap lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara diprediksi akan menurun seiring dengan angka penyebaran virus Corona yang masih tinggi.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto menilai lelang sukuk pada Selasa besok (13/7/2021) berpotensi mengalami penurunan dibandingkan dengan hasil lelang sebelumnya. Hal tersebut menyusul sejumlah sentimen negatif yang datang dari dalam negeri.

“Untuk besok sepertinya hasil lelang akan menurun pada kisaran Rp25 triliun hingga Rp30 triliun,” katanya saat dihubungi pada Minggu (11/7/2021).

Salah satu sentimen utama dari dalam negeri adalah angka penyebaran virus Corona yang masih cukup tinggi di Indonesia. Hal tersebut meningkatkan volatilitas pasar obligasi Indonesia yang turut berimbas pada penurunan minat investor.

Selain itu, pelaku pasar juga terus memantau efektivitas kebijakan PPKM Darurat yang diberlakukan di Indonesia sejak 3 Juli lalu. Investor melihat hal tersebut akan menimbulkan efek negatif dalam jangka pendek.

Di sisi lain, pergerakan imbal hasil (yield) obligasi Indonesia mulai menunjukkan pergerakan yang positif. Hal tersebut diharapkan mampu menekan sentimen negatif yang membayangi lelang sukuk Selasa depan.

Data dari laman World Government Bonds mencatat, tingkat imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) Indonesia seri acuan 10 tahun berada di kisaran 6,612 persen. Dalam sepekan terakhir, pergerakan yield SUN Indonesia terpantau menguat 4,9 basis poin.

Selain itu, tingkat likuiditas domestik juga masih cukup melimpah, terutama dari sektor perbankan. Ramdhan memprediksi, investor dalam negeri masih akan mendominasi lelang pekan depan.

“Perbankan masih akan mencari instrumen yang aman untuk menaruh dananya. Investor-investor seperti dana pensiun dan asuransi juga akan cukup banyak Selasa depan,” pungkasnya.

Sebelumnya, penawaran yang dihimpun pemerintah menunjukkan kenaikan selama 4 lelang terakhir. Lelang 4 Mei berhasil menghimpun penawaran sebesar Rp19,9 triliun yang Rp10 triliun diantaranya diserap oleh pemerintah.

Pada lelang 2 Juni lalu, pemerintah mencatatkan penawaran Rp44,64 triliun. Dari jumlah tersebut, pemerintah menyerap sebanyak Rp11 triliun.

Selanjutnya, pada 16 Juni lalu, pemerintah mencatatkan penawaran lelang senilai Rp46,67 triliun yang diserap sebanyak Rp10 triliun. Lelang terakhir pada 28 Juni 2021 merupakan hasil penawaran yang tertinggi sepanjang tahun 2021 sebesar Rp48,68 triliun dengan serapan Rp12,5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper