Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JIIPE Sah Jadi KEK Teknologi & Manufaktur, Investor Siap-Siap Kecipratan Insentif

Status KEK akan memberikan insentif tambahan kepada investor antara lain insentif fiskal meliputi Pajak Penghasilan, Bea Cukai. Insentif non-Fiskal meliputi persetujuan izin dan lisensi 1 pintu, kemudahan lalu lintas barang, dan fleksibilitas dalam ketenagakerjaan.
Suasana di kawasan industri terpadu Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, Kamis (8/3/2018)./ANTARA-Zabur Karuru
Suasana di kawasan industri terpadu Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, Kamis (8/3/2018)./ANTARA-Zabur Karuru

Bisnis.com, JAKARTA — Kawasan Ekonomi Khusus Gresik JIIPE milik PT AKR Corporindo Tbk dan Pelindo III disahkan sebagai KEK Teknologi & Manufaktur. Sejumlah insentif pun menanti para investor.

Penunjukan Kawasan Ekonomi Khusus Gresik JIIPE sebagai KEK Teknologi & Manufaktur diresmikan melalui Peraturan Pemerintah (PP) No. 71 Tahun 2021 tanggal 28 Juni 2021 yang ditandatangani Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

Presiden Direktur AKRA Haryanto Adikoesoemo mengatakan status KEK akan memberikan insentif tambahan kepada investor antara lain insentif fiskal meliputi Pajak Penghasilan, Bea Cukai. Insentif non-Fiskal meliputi persetujuan izin dan lisensi 1 pintu, kemudahan lalu lintas barang, dan fleksibilitas dalam ketenagakerjaan.

Menurutnya, kombinasi fasilitas JIIPE, lokasi yang strategis, dan status KEK akan mendorong tercapainya target pemerintah untuk mengurangi biaya logistik dan operasional lainnya, serta menjadikan Indonesia sebagai tujuan pilihan investasi yang menarik.

"Dengan ditetapkannya KEK Gresik JIIPE ini, kami yakin dapat memberikan kemudahan dalam berbisnis dan membantu para pelaku industri untuk menurunkan biaya logistik serta mencapai efisiensi, sehingga Indonesia khususnya Jawa Timur dapat menjadi destinasi investasi yang menarik di mata dunia,” tutur Haryanto dalam keterangan resminya, Jumat (2/7/2021)

KEK Gresik JIIPE merupakan Proyek Strategis Nasional pertama di Indonesia yang menggabungkan kawasan industri modern, pelabuhan laut dalam, dengan infrastruktur berkualitas tinggi dan kota mandiri bertaraf internasional.

JIIPE dibangun dengan total seluas 3.000 Ha yang dibagi menjadi kawasan industri seluas 1.761 Ha, pelabuhan laut dalam seluas 400 Ha, dan area perumahan modern seluas 800 Ha.

Ketersediaan utilitas yang dibutuhkan oleh industri seperti pembangkit listrik, pengelolaan air bersih dan limbah, supply gas, jaringan telekomunikasi, dan multimoda transport membuat KEK Gresik JIIPE menjadi bagian dari pengembangan industri 4.0.

Ini sejalan dengan industri 4.0 yang mengedepankan penggabungan teknologi informasi dengan industri. JIIPE menjadi destinasi investasi utama di Jawa Timur dan memberikan solusi bagi peningkatan daya saing industri di Indonesia. Kawasan industri ramah lingkungan seluas 1.761 Ha dikelompokkan berdasarkan jenis industri.

Saat ini KEK Gresik JIIPE telah memiliki 13 tenant dari industri chemical processing, makanan, konstruksi, dan smelter. Dengan adanya status KEK Teknologi & Manufaktur, cluster akan ditata dengan pengaturan berikut:

1. Produksi & Pengolahan
2. Logistik & Distribusi
3. Riset, Ekonomi Digital, dan Pengembangan Teknologi
4. Pengembangan Energi

KEK Gresik JIIPE dilengkapi 400 Ha kawasan pelabuhan laut dalam yang berlokasi strategis di Selat Madura dan bagian dari Kawasan Pelabuhan Surabaya. Dengan total panjang dermaga 6.200 m, kedalaman air laut -16 m LWS, KEK Gresik JIIPE dapat melayani kapal yang berukuran hingga 150.000 DWT.

Pelabuhan ini telah beroperasi sejak tahun 2015, dan ditargetkan dapat menangani cargo hingga 6 juta MT per tahun. Saat ini pelabuhan telah memasuki pengembangan tahap ke-2: Perluasan Jetty dari 30x250 m menjadi 50x500 m.

JIIPE dirancang sebagai Green Project dengan zero run off yang memiliki fasilitas utilitas lengkap. Fasilitas ini menjawab kebutuhan industri dalam menghasilkan efisiensi, juga menjadi sumber recurring income JIIPE.

Lokasi JIIPE yang terkoneksi jalur laut, Jalan Tol Krian Legundi Bunder Manyar, dan Kereta api memberikan kemudahan dalam lalu lintas barang ekspor dan impor di Jawa Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper