Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dicari! Investor Baru IBFN, Anak Usaha Intraco Penta (INTA)

INTA membantu mengupayakan agar IBFN mendapatkan investor baru dan memonitor pemenuhan kesepakatan homologasi IBFN.
PT Intan Baruprana Finance Tbk/Istimewa
PT Intan Baruprana Finance Tbk/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten distributor alat berat PT Intraco Penta Tbk. (INTA) tengah mencari investor baru untuk membantu mengembalikan kinerja anak usahanya di bidang pembiayaan yakni PT Intan Baruprana Finance Tbk. (IBFN).

Emiten bersandi INTA ini tengah berkutat dengan masalah utang yang melilit perseroan maupun anak usahanya.

Pada laporan keuangan 2020 INTA, total aset perseroan senilai Rp2,88 triliun turun dibandingkan dengan 2019 yang sebesar Rp4,05 triliun. Sementara, total liabilitas senilai Rp4,13 triliun turun tipis dari 2019 sebesar Rp4,29 triliun.

Direktur Keuangan Intan Baruprana Finance A. Reyza menuturkan saat ini total nilai utang perseroan mendekati Rp1 triliun.

"Utang IBFN secara total nilainya mendekati Rp1 triliun komposisi kreditur beberapa bank BUMN baik konvensional dan syariah, dan 1 lembaga keuangan di luar negeri," jelasnya dalam paparan publik, Rabu (30/6/2021).

Direktur Utama Intraco Penta Petrus Halim menuturkan perseroan fokus menyelesaikan perkara ini dengan restrukturisasi utang dan memperbaiki kondisi keuangan.

"INTA membantu mengupayakan agar IBFN mendapatkan investor baru dan memonitor pemenuhan kesepakatan homologasi IBFN," jelasnya.

Selain itu, perseroan juga melakukan diskusi intensif dengan kreditur untuk pengajuan restrukturisasi, mengajukan relaksasi rasio permodalan dan MSMD kepada OJK, serta berupaya mencari investor baru bagi anak usahanya tersebut.

"Tentunya kami dalam diskusi dengan calon investor ada persetujuan kerahasiaan tidak bisa membuka nama-namanya, tetapi bisa disampaikan kami selalu menyambut investor berminat di sektor alat berat," katanya.

Dia menyebut investor di emiten jasa pembiayaan IBFN ini mesti spesialisasi pada alat berat atau memiliki minat penetrasi di industri alat berat, serta ingin terlibat dalam pembangunan infrastruktur Indonesia.

Menurutnya, IBFN mewakili industri infrastruktur, sehingga investor melihat anak usahanya ini bukan hanya jasa pembiayaan tapi turut berpartisipasi membangun sektor infrastruktur, komoditas dan pertambangan.

"Pembicaraan masih lanjut terus belum ada progres berarti untuk disampaikan ke OJK dan bursa, kalau ada perkembangan materil pasti disampaikan," urainya.

Selain itu, perseroan juga terus mengajukan restrukturisasi terhadap para kreditur dan dinamikanya masih terus bergerak.

"Kami ajukan ke kreditur sejalan dokumen homologasi disepakati bersama waktu PKPU, disepakati bersama restrukturisasi, pengajuan kami perpanjang cicilan bunganya, relaksasi dan memberi pinjaman baru," paparnya.

Perseroan juga menjalankan diskusi intensif dan melakukan restrukturisasi di induk usaha. INTA juga melakukan efisiensi biaya sebagai upaya menjaga arus kas yang sehat untuk melanjutkan keberlangsungan bisnis ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper