Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sebulan Harga Emas Terkoreksi 6,8 Persen, Waktunya Investor Beli?

Level support harga emas yang terbaru diprediksi berada di US$1.775 per troy ounce. Kini, investor mulai kembali ke aset logam mulia seiring dengan koreksi harga yang terjadi.
Emas batangan cetakan PT Aneka Tambang Tbk. Harga emas 24 karat Antam dalam sepekan terakhir mengalami lonjakan hingga menyentuh hampir Rp1 juta per gram./logammulia.com
Emas batangan cetakan PT Aneka Tambang Tbk. Harga emas 24 karat Antam dalam sepekan terakhir mengalami lonjakan hingga menyentuh hampir Rp1 juta per gram./logammulia.com

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas bergerak ke pelemahan bulanan terburuknya dalam lebih dari empat tahun. Hal ini terjadi seiring dengan munculnya ekspektasi pengetatan kebijakan moneter oleh The Fed yang menekan harga di bawah US$1.800 per troy ounce.

Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (29/6/2021), harga emas di pasar spot terpantau pada US$1.776,31 per troy ounce atau turun 0,12 persen. Sepanjang Juni 2021, harga logam mulia ini telah terkoreksi sekitar 6,8 persen.

Harga emas juga ditekan oleh kenaikan pada pasar saham di AS serta tren positif nilai tukar dolar AS. Investor juga tengah mencerna sentimen pembatasan pergerakan di Eropa setelah munculnya virus corona varian delta, yang kembali memunculkan sentimen reflationary trade.

Pelaku pasar juga tengah menanti waktu yang pasti terkait pemangkasan stimulus oleh bank sentral AS. Pejabat The Fed pada pertemuan bulanan Juni lalu merespon laju inflasi dengan mempercepat kenaikan suku bunga acuannya dari level rendah. The Fed juga telah memulai pembahasan terkait rencana tapering off.

Business Development Manager Guardian Gold Australia, John Feeney mengatakan, level support harga emas yang terbaru berada di US$1.775 per troy ounce. Ia mengatakan, kini investor mulai kembali ke aset logam mulia seiring dengan koreksi harga yang terjadi.

“Pergeseran kebijakan The Fed yang mulai hawkish kini sudah mulai diperhitungkan oleh pasar (priced-in),” ujarnya dikutip dari Bloomberg.

Adapun riset Monex Investindo Futures memaparkan, pelaku pasar nampak bersiap menantikan data tenaga kerja AS pekan ini sebagai peluang penggerak dolar AS dan harga emas.

Data-data tersebut antara lain, laporan tenaga kerja ADP non-farm employment change pada Rabu (30/6/2021) pukul 19:15 WIB, unemployment claim mingguan AS pada Kamis (1/7/2021) pukul 19:30 WIB, dan ISM manufacturing PMI pukul 21:00 WIB.

Tak ketinggalan sejumlah laporan utama pada Jumat (2/7/2021) pukul 19:30 WIB yaitu non-farm employment change, average hourly earnings, unemployment rate, dan trade balance AS yang akan dirilis di waktu bersamaan.  

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper