Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah Dibuka Menguat Ikuti Mata Uang Asia

Pergerakan rupiah pada hari diperkirakan akan berada pada kisaran Rp14.425 – Rp14.485 per dolar AS. 
Petugas menunjukkan mata uang dolar AS dan rupiah di Money Changer, Jakarta, Senin (19/4/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Petugas menunjukkan mata uang dolar AS dan rupiah di Money Changer, Jakarta, Senin (19/4/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah dibuka di zona hijau pada perdagangan Jumat (25/6/2021).

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah dibuka menguat 0,14 persen ke level Rp14.420 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS melemah 0,06 persen ke posisi 91,76. Penguatan juga terjadi pada mata uang Asia lainnya, termasuk dolar Taiwan, dolar Hong Kong, dan peso Filipina. 

Sebelumnya, nilai tukar rupiah diperkirakan bergerak di zona merah pada perdagangan hari ini setelah ditutup terkoreksi kemarin.

FX Senior Dealer Bank Sinarmas Deddy mengatakan, pergerakan rupiah pada hari diperkirakan akan berada pada kisaran Rp14.425 – Rp14.485 per dolar AS. 

Selain dipengaruhi sentimen Covid-19, pergerakan rupiah juga akan dipengaruhi kenaikan kebutuhan korporasi pada akhir bulan ini.  

“Pelaku pasar juga mencermati data produk domestik bruto (PDB) dan durable goods orders AS. Rilis data lain yang juga akan menjadi fokus pelaku pasar adalah US Michigan consumer sentiment,” jelas dia kepada Bisnis, Kamis (25/6/2021).

Adapun, pada Kamis kemarin, nilai tukar rupiah ditutup turun 7 poin atau 0,05 persen menjadi Rp14.440 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS koreksi 0,05 persen ke level 91,76.

Data yang diterbitkan Bank Indonesia hari ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.462 per dolar AS, melemah 8 poin atau 0,05 persen dari posisi Rabu (23/6/2021) kemarin di level Rp14.454.

Deddy mengatakan, pelemahan rupiah pada kamis lalu masih dipicu oleh lonjakan kasus virus corona di Indonesia yang tak kunjung reda. Meski demikian, menurutnya pelemahan pada hari ini cenderung terbatas. “Pelemahan masih terbatas mengikuti pergerakan mata uang regional,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper