Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Analis Kerek Target Harga untuk Saham Indosat (ISAT)

Sejumlah analis kompak memberikan penilaian positif terhadap saham PT Indosat Tbk. (ISAT).
Warga beraktivitas di gerai Indosat Ooredoo, Jakarta, Rabu (16/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Warga beraktivitas di gerai Indosat Ooredoo, Jakarta, Rabu (16/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah analis kompak memberikan rekomendasi positif dan menaikkan target harga untuk saham PT Indosat Tbk. (ISAT).

Analis Samuel Sekuritas Selvi Ocktaviani dalam risetnya menyebut ISAT membukukan kinerja yang baik pada awal tahun ini. Tercatat, secara year on year (yoy), pendapatan perseroan tumbuh 12,6 persen dan berhasil membalikkan kondisi rugi menjadi laba.

ISAT juga mampu mempertahankan jumlah pelanggan di sekitar 60 juta pelanggan selama 3 kuartal terakhir. Demikian pula dengan rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) di rentang Rp32.300—Rp32.700 dalam periode yang sama.

Selvi menilai, strategi komersial yang konsisten dalam beberapa kuartal terakhir dengan produk yang simpel dan relevan membuat ISAT berhasil mempertahankan jumlah pelanggan.

“Kedua angka operasional dapat dilihat sebagai indikator ketahanan ISAT menghadapi persaingan ketat antaroperator,” tulis Selvi.

Adapun, Selvi menyebut potensi ISAT untuk berkonsolidasi dengan Hutchison Tri akan memperkuat posisi pangsa pasar ISAT ke depannya.

Samuel Sekuritas pun mempertahankan rekomendasi “Beli” dan menaikkan target price ke level 7250.

Sementara itu, Analis Ciptadana Sekuritas Gani menuturkan ISAT mengambil keputusan tepat dengan memilih untuk fokus pada kualitas jaringan dan menawarkan porduk yang simpel alih-alih mengikuti arus perang harga murah.

“Kompetisi yang semakin mereda ini membuka peluang monetisasi yang lebih baik di semester II tahun ini,” tulis Gani.

Di sisi lain, dia menilai dengan periode negosiasi ISAT dengan Tri yang diperpanjang hingga 30 Juni 2021, kemungkinan besar Ooredoo Plc. sebagai pemegang saham pengendali ISAT tak ingin mencampurkan keuntungan dari penjualan menara ke dalam kesepakatan bersama Tri.

“Sejak membeli ISAT dari Temasek pada 2008 lalu, Ooredoo baru menerima Rp2,8 triliun sebagai dividen dari perseroan. Kalau kemungkinan penundaan tadi besar, ini akan memberikan dividen yield yang cukup lumayan baru para investor ISAT saat ini,” tambahnya.

Seiring dengan itu, Ciptadana Sekuritas mengulangi rekomendasi “Beli” untuk saham ISAT dengan target harga yang naik tipis, yakni menjadi 8.500 dari sebelumnya 8.450.

Panin Sekuritas juga menaikkan target harga ISAT ke level 6800 dan merekomendasikan “Tahan” bagi para investor yang telah memiliki saham ISAT.

Analis Panin Sekuritas Nico Laurens menjelaskan, sekuritas melihat adanya prospek positif seiring ekspansi yang dilakukan perseroan dalam beberapa tahun terakhir yang berhasil meningkatkan kualitas jaringan ISAT. Di sisi lain risiko utang perseroan juga menurun.

“Tapi kami juga mengkhawatirkan adanya kenaikan harga yang signifikan untuk saham ISAT, yang sudah menjustifikasi ekspektasi perbaikan performa perseroan serta potensi merger dengan Hutchison 3,” pungkas Nico.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper