Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Menuju Penurunan Mingguan Terbesar dalam Setahun

Emas menuju kerugian mingguan terbesar dalam 15 bulan, terbebani oleh kekhawatiran atas kebijakan moneter yang lebih ketat.
Emas batangan 24 karat ukuran 1oz atau 1 ons, setara 28,34 gram. Harga emas mengalami pergerakan ekstrim pada pekan ini yang mana sempat turun ke level US$1.800 per ons beberapa hari setelah memecahkan rekor harga tertinggi./Bloomberg
Emas batangan 24 karat ukuran 1oz atau 1 ons, setara 28,34 gram. Harga emas mengalami pergerakan ekstrim pada pekan ini yang mana sempat turun ke level US$1.800 per ons beberapa hari setelah memecahkan rekor harga tertinggi./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Emas diperdagangkan menuju penurunan mingguan terbesar, setelah presiden Federal Reserve regional mengatakan inflasi yang tinggi dapat membuat bank sentral AS memperketat kebijakan moneternya tahun depan.

Presiden Fed St. Louis James Bullard mengatakan mungkin tepat bagi The Fed untuk mulai menaikkan suku bunga tahun depan mengingat perkiraan inflasi di atas target 2 persen bank sentral AS.

Suku bunga yang lebih tinggi mengurangi permintaan emas tanpa bunga sebagai aset alternatif. Indeks Spot Dolar Bloomberg naik ke level tertinggi lebih dari dua bulan setelah komentar Bullard, menekan permintaan untuk emas batangan dalam denominasi greenback.

Emas menuju kerugian mingguan terbesar dalam 15 bulan, terbebani oleh kekhawatiran atas kebijakan moneter yang lebih ketat. Namun, Ketua Fed Jerome Powell telah memperingatkan bahwa diskusi tentang menaikkan suku bunga “sangat prematur.” Bank sentral juga memberi sinyal bahwa ancaman kenaikan harga tidak terkendali yang dipicu oleh pembacaan inflasi yang terus-menerus lebih tinggi dari perkiraan.

"Ekspektasi inflasi yang tidak mengancam, dengan The Fed tidak mau atau tidak mampu menenangkan keadaan emas akan berjuang untuk kembali ke pasar bullish," ahli strategi dari Macquarie Group Ltd seperti dikutip Bloomberg Sabtu (19/6/2021).

Menurut analis Commerzbank AG, Carsten Fritsch, bank mengharapkan emas meluncur ke US$ 1.600 per ounce pada akhir tahun. Setelah menembus beberapa level teknis utama hanya dalam dua hari, harga mungkin akan berjuang untuk melakukan pemulihan cepat.

Spot gold naik kurang dari 0,1 persen menjadi US$1.774,04 per ounce di New York. Harga turun 5,5 persen minggu ini, terbesar sejak Maret 2020.

Kontrak berjangka untuk pengiriman Agustus di Comex turun 0,3 persen menjadi menetap di US$1.769. Spot silver sedikit berubah, sementara platinum dan paladium tergelincir. Indeks Spot Dolar Bloomberg naik 0,3 persen untuk memperpanjang kenaikan minggu ini menjadi sekitar 2 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Farid Firdaus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper