Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Melemah Tipis Akhir Sesi I, Asing Lepas Saham BBRI Rp441 Miliar

Pada pukul 11.30 WIB IHSG terpantau parkir pada posisi 6.087,93 di akhir sesi I, terkoreksi 0,02 persen atau 1,16 poin.
Karyawan melintas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/5/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/5/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah tipis pada penutupan perdagangan sesi I, Rabu (16/6/2021). 

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 11.30 WIB IHSG terpantau parkir pada posisi 6.087,93 di akhir sesi I, terkoreksi 0,02 persen atau 1,16 poin. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 6.049,58-6.114,10. 

Terpantau sebanyak 194 saham menguat, 282 saham melemah dan 154 saham tidak berubah posisi. Hingga siang ini telah dibukukan total transaksi sebesar Rp6,71 triliun, dengan aksi jual bersih atau net sell investor asing senilai Rp338,28 miliar.

Investor asing pada penutupan perdagangan sesi I kali ini paling banyak melepas saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) sebanyak Rp441,4 miliar, saham BBRI pun turun 4,49 persen atau 190 poin di posisi 4.040

Di posisi selanjutnya investor asing juga terpantau menjual saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sebanyak Rp42,1 miliar, saham BBCA turun 1,16 persen atau 375 poin di posisi 31.975. 

Selain itu asing juga terpantau menjual saham TBIG, MNCN, MARI, dan WSKT dengan masing-masing aksi jual senilai Rp7,5 miliar, Rp6,7 miliar, Rp5,5 miliar, dan Rp5,2 miliar. 

Sementara itu, investor asing terpantau melakukan aksi beli paling banyak terhadap saham GGRM, UNTR, ASII, HMSP, dan ICBP masing-masing sebanyak Rp25,6 miliar, Rp15,5 miliar, Rp11,8 miliar, dan Rp7,9 miliar. 

CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan pergerakan IHSG hingga saat ini terlihat masih betah berada dalam rentang konsolidasi wajarnya. 

“Selama resisten level terdekat belum mampu ditembus maka peluang koreksi wajar masih terbuka lebar,” tulis William dalam risetnya, Rabu (16/6/202). 

Namun, William melanjutkan, masih tercatatnya capital inflow sejak awal tahun yang menunjukkan kepercayaan investor akan pasar modal Indonesia turut memberikan sentimen bagi pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper