Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Revisi Target, Erick Thohir Mau Dividen BUMN Lebih Tinggi

Kementerian BUMN menyiapkan target dividen lebih rendah daripada penyertaan modal negara (PMN) pada masa pemulihan 2021 dan 2022. Baru pada 2023 dan 2024, target dividen kembali melejit.
Menteri BUMN Erick Thohir dalam kunjungan kerja ke Amerika Serikat, salah satunya mengawal kerja sama gasifikasi batu bara antara Pertamina, PTBA, dan Air Products. Istimewa
Menteri BUMN Erick Thohir dalam kunjungan kerja ke Amerika Serikat, salah satunya mengawal kerja sama gasifikasi batu bara antara Pertamina, PTBA, dan Air Products. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merevisi target dividen BUMN kepada negara pada tahun ini dan 2022 menjadi lebih tinggi. Hal ini seiring optimisme pemulihan ekonomi dari perusahaan BUMN.

Menteri BUMN Erick Thohir menyebut salah satu upaya meningkatkan dividen terhadap negara yakni dengan meningkatkan dahulu sumber daya manusianya. Dengan begitu, inovasi dan transformasi dapat terjadi.

Dia menyebut data dividen BUMN masih sangat kecil. Jika melihat tahun sebelumnya, target dividen lebih dari Rp40 triliun hanya dicapai sebesar Rp26 triliun.

"Tetapi Insya Allah di tahun ini ada peningkatan di angka Rp35 triliun dan kami berusaha keras di tahun 2022 dividennya sudah sama seperti pada tahun 2019," jelasnya dikutip Rabu (16/6/2021).

Sebelumnya, Kementerian BUMN menyiapkan target dividen lebih rendah daripada penyertaan modal negara (PMN) pada masa pemulihan 2021 dan 2022. Baru pada 2023 dan 2024, target dividen kembali melejit.

Target dividen baru yang disebutnya merevisi target sebelumnya yakni pendapatan dividen negara pada 2021 sebesar Rp28 triliun. Adapun, proyeksi pada 2022 pun turut direvisi karena target sebelumnya sebesar Rp35 triliun.

Kementerian BUMN memiliki 5 prioritas utama. Pertama, meningkatkan nilai ekonomi dan dampak sosial terutama di bidang ketahanan pangan, energi, dan kesehatan

Kedua, restrukturisasi model bisnis melalui pembangunan ekosistem, kerjasama, perkembangan kebutuhan stakeholders, dan fokus pada core business.

Ketiga, memimpin secara global dalam teknologi strategis dan melembagakan kapabilitas digital seperti data management, advanced management, big data, artificial intelligence, dan lain-lain.

Keempat, mengoptimalkan nilai aset dan menciptakan ekosistem investasi yang sehat.

Kelima, mengedukasi dan melatih tenaga kerja, mengembangkan SDM berkualitas untuk indonesia, profesionalisasi tata kelola dan sistem seleksi SDM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper