Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Selain BBCA, HMSP, UNVR, Saham Big Caps Apa Saja yang Tergerus Kebijakan Free float?

Bursa Efek Indonesia (BEI) akan mulai memberlakukan metode perhitungan free float yang akan berefek terhadap pembobotan ulang indeks yang ada di pasar modal dalam beberapa tahap, termasuk saham-saham dengan kapitalisasi besar alias big caps.
Pekerja membersihkan dinding kantor Bank Central Asia (BCA) di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (16/6/2020). Bisnis/Paulus Tandi Bone
Pekerja membersihkan dinding kantor Bank Central Asia (BCA) di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (16/6/2020). Bisnis/Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA – Kebijakan perhitungan free float dalam indeks saham dapat memicu tekanan jual terhadap sejumlah saham big caps dalam jangka pendek.

Bursa Efek Indonesia (BEI) akan mulai memberlakukan metode perhitungan free float yang akan berefek terhadap pembobotan ulang indeks yang ada di pasar modal dalam beberapa tahap, termasuk saham-saham dengan kapitalisasi besar alias big caps

Guru Besar Keuangan dan Pasar Modal Universitas Indonesia Budi Frensidy menyebutkan akan ada tekanan jual dalam jangka pendek untuk saham-saham big caps yang memiliki free float kecil karena bobotnya akan berkurang. 

Kendati demikian, Budi menyebutkan bahwa tekanan tersebut akan berlangsung dalam jangka pendek. 

“Saham-saham big caps yang free float-nya kecil akan dikurangi bobotnya dalam portofolio investor institusi sehingga akan ada tekanan jual dalam jangka pendek,” ujar Budi saat dihubungi Bisnis, dikutip Minggu (13/6/2021). 

Senada dengan Budi, Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya mengungkapkan menjelang implementasi metode free float, saham-saham big caps dengan komposisi publik yang kecil diperkirakan bobotnya akan turun. 

Dia mencontohkan saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) dengan kapitalisasi pasar 140,16 triliun dengan kepemilikan saham publik sebanyak 7,5 persen diperkirakan akan turun bobotnya sekitar 1,6 persen. 

Sebelum kebijakan free float, HMSP memiliki bobot 2,1 persen terhadap IHSG, yang akan berubah menjadi 0,5 persen. Oleh karena itu saham tersebut akan mengalami tekanan jual atau selling pressure

“Menjelang implementasi adopsi pertama kali metode free float, saham-saham big caps dengan komposisi publik yang kecil seperti HMSP yang diperkirakan akan turun bobotnya,” ujarnya.

Berikut daftar pembobotan 30 saham emiten yang berkapitalisasi paling besar di IHSG yang disusun oleh Mirae Asset Sekuritas. Dari 30 saham tersebut, sejumlah saham yang turun bobotnya ialah BBCA, UNVR, HMSP, TPIA, ICBP, BRPT, GGRM, MYOR, dan INCO.

Daftar Performa Bobot 30 Saham dengan Kapitalisasi Pasar Terbesar (dalam persen)

Saham

Porsi Free Float

Bobot di IHSG Saat Ini

Performa Bobot Baru

Penyesuaian

BBCA

45,3

11,3

9,0

-2,3

BBRI

43,7

7,4

9

1,6

TLKM

47,9

4,8

7,1

2,3

BMRI

38,3

4

4,8

0,7

UNVR

15

3,1

1,4

-1,7

ASII

49,8

3

4,6

1,6

ARTO

46,1

2,3

3,2

0,9

HMSP

7,5

2,1

0,5

-1,6

EMTK

36,3

2

2,2

0,2

TPIA

7,6

1,9

0,5

-1,5

CPIN

44,5

1,7

2,3

0,6

BBNI

40,4

1,5

1,8

0,4

ICBP

19,5

1,4

0,8

-0,6

UNTR

40,4

1,2

1,5

0,3

BRPT

27,2

1,2

1

-0,2

BRIS

83,4

1,1

2,8

1,7

SMMA

41,1

1

1,3

0,3

KLBF

42,6

1

1,3

0,3

TOWR

47,2

0,9

1,3

0,4

GGRM

23,8

0,9

0,7

-0,2

TBIG

42,3

0,9

1,2

0,3

SMGR

49

0,9

1,3

0,4

MDKA

47,9

0,9

1,3

0,4

ANTM

34,9

0,8

0,9

0,1

INDF

49,9

0,8

1,3

0,4

MEGA

42,4

0,8

1,1

0,2

MYOR

15,7

0,8

0,4

-0,4

INKP

46,7

0,7

1

0,3

INCO

20,5

0,7

0,4

-0,3

DCII

47,9

0,7

1

0,3

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper