Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham BEBS Terus ARB Meski Umumkan MoU Rp900 Miliar

Berkah Beton (BEBS) merupakan emiten penyedia beton siap guna.
Komisaris Utama PT Berkah Beton Sadaya Tbk Haji Herdis Sudana (kiri) berfoto bersama Direktur Utama Hasan Muldhani (kanan) dalam seremoni pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia./Istimewa
Komisaris Utama PT Berkah Beton Sadaya Tbk Haji Herdis Sudana (kiri) berfoto bersama Direktur Utama Hasan Muldhani (kanan) dalam seremoni pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Saham emiten anyar, PT Berkah Beton Sadaya Tbk. (BEBS) tercatat anjlok 6,92 persen atau menyentuh auto rejection bawah (ARB) ke level Rp740 dalam pembukaan perdagangan pagi ini, Kamis (10/6/2021). 

Level ARB sendiri telah terjadi sejak awal perdagangan pekan ini. Langkah BEBS mengumumkan kontrak MoU senilai Rp900 miliar tidak mampu menahan pelemahan harga saham perusahaan. 

BEBS merupakan emiten yang baru IPO pada 10 Maret 2021 lalu. Harga IPO BEBS adalah Rp100. Artinya, meski mengalami ARB, saham BEBS masih menguat 640 persen dibandingkan posisi IPO. Sedangkan sejak pencatatan, harga tertinggi saham perusahaan berada di level Rp970.

Sementara itu, Hasan Muldhani, Direktur Utama BEBS dalam pengumumannya kepada bursa menyatakan perusahaan telah menandatangani nota kesepahaman untuk memperluas jangkauan usaha dan pemasaran dengan Pengalihan Kontrak Kerjasama Pengelolaan Tambang Batu serta Kontrak Jual Beli Bahan Baku Material Alam senilai Rp 900 Miliar.

"Penandatanganan MoU dan Kontrak Jual Beli dilakukan pada Rabu, 9 Juni 2021 di Subang, Jawa Barat," tulis Hasan dalam keterbukaannya, Kamis, (10/6/2021). 

Dia menyebutkan MoU Pengalihan Kontrak Kerjasama Pengelolaan Tambang Batu dilakukan dengan PT Sumber Sentosa Adikarya. Perusahaan ini sebelumnya telah melakukan ikatan perjanjian kerjasama operasional pengelolaan tambang

bebatuan dengan CV Murind Persada. 

"Lokasi tambang batu dan mesin Crusher tersebut berada di Palu, Sulawesi Tengah," ulas Hasan. 

Adapun untuk Kontrak Jual Beli Bahan Baku Material Alam dilakukan dengan PT Muara Badak Pratama. Penandatanganan Jual Beli tersebut meliputi penyediaan batu split di Kalimantan Timur dengan volume sebanyak 3 juta m3 atau rata-rata sebanyak 50.000 m3 plus minus 20 persen dalam kurun 5 tahun ke depan.

Hasan Muldhani mengungkapkan, ekspansi pasar ke Kalimantan Timur merupakan langkah yang bagus untuk Perusahaan. Pasalnya, Presiden Joko Widodo telah menetapkan rencana pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur sehingga untuk mewujudkan rencana tersebut, Pemerintah perlu mempersiapkan pembangunan infrastruktur fisik. 

“Dengan terpilihnya Kaltim sebagai calon ibukota, maka akan berpengaruh kepada industri konstruksi di Kaltim. BEBS tidak mau ketinggalan untuk berperan serta dalam pembangunan calon ibukota baru. Lokasi tambang Batu di Palu juga berdekatan dengan wilayah Kalimantan Timur,” katanya.

Selain mengelola tambang batu di Palu, BEBS memiliki 2 konsesi tambang batu di Katingan, Kalimantan Tengah dan satu konsesi tambang batu di Morowali, Sulawesi Tengah melalui entitas anak Perusahaan.

Sementara itu, perusahaan melaporkan per Maret 2021 membukukan laba Rp20,95 miliar. Naik sebesar 522,77 persen dibandingkan laba bersih per Maret tahun 2020 sebesar Rp4 miliar. 

“Dengan ditandatanganinya Kontrak Jual Beli Bahan Baku Material Alam ini diharapkan membuat kinerja Keuangan kami lebih baik,” pungkas Hasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper