Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meski Bitcoin Berguguran, Transaksi Pedagang Aset Kripto Masih Naik

Koreksi harga Bitcoin yang tengah terjadi dinilai wajar lantaran aset kripto tergolong instrumen investasi baru.
Ilustrasi representasi bitcoin/Bloomberg
Ilustrasi representasi bitcoin/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Tren penurunan harga tidak menyurutkan animo masyarakat Indonesia untuk mencoba berinvestasi pada aset kripto seperti Bitcoin.

COO Tokocrypto Teguh Kurniawan Harmanda mengatakan, animo masyarakat terhadap aset kripto masih cukup besar. Hal ini terlihat dari kenaikan transaksi aset kripto pada platform Tokocrypto.

Harmanda menyebutkan, pada akhir Mei lalu, Tokocrypto mencatatkan volume transaksi perdagangan harian sekitar US$60 juta per hari. Jumlah tersebut naik sekitar 40 persen dibandingkan rerata transaksi harian pada April 2021.

“Kami juga mencatatkan pertumbuhan investor hingga akhir Mei lalu, tercatat registered user Tokocrypto mencapai kurang lebih 850.000 user,” katanya saat dihubungi Bisnis pada Rabu (9/6/2021).

Harmanda menjelaskan, koreksi harga Bitcoin yang tengah terjadi merupakan hal yang wajar. Hal ini karena aset kripto tergolong instrumen investasi baru sehingga sentimen yang mempengaruhinya dapat berasal dari pemberitaan ataupun sosial media yang sangat mempengaruhi keputusan investor.

“Beberapa hari ini Bitcoin disorot terkait cyber crime di US yang berimbas pada kekhawatiran keamanan aset kripto sehingga ada aksi jual Bitcoin,” jelasnya.

Meski demikian, posisi Bitcoin sebagai mother of crypto asset masih akan menarik bagi para investor. Hal ini terutama untuk investor institusi yang semakin diperkuat dengan beberapa perusahaan besar yang sudah menerapkan Bitcoin sebagai alat pembayaran seperti Tesla, Apple dan lainnya.

Menurut Harmanda, hal tersebut kemudian memberikan dampak pada permintaan dan pasokan Bitcoin. Sentimen ini kemudian akan ikut mempengaruhi pergerakan harga Bitcoin.

Ia melanjutkan, momen koreksi saat ini dapat dimanfaatkan bagi para trader dan investor untuk kembali mengakumulasikan asetnya. Hal ini seiring dengan penurunan risiko yang ditanggung oleh investor apabila masuk pada level harga yang lebih rendah.

“Sehingga, bisa dikatakan ini adalah saat yang tepat untuk masuk ke aset kripto seperti Bitcoin. Penurunan ini juga bisa dimanfaatkan investor yang ingin mendiversifikasi asetnya untuk masuk ke aset kripto,” katanya.

Lebih lanjut Harmanda mengatakan, untuk mencapai capital gain yang optimal maka investor perlu memahami dan menguasai analisis teknikal. Pengetahuan ini amat penting untuk membaca dan memprediksi tren market atas tiap aset kripto yang dimiliki.

Selain itu, Harmanda menyarankan kepada investor yang tertarik untuk masuk pada instrumen ini agar memahami setiap profil aset kripto. Investor juga sebaiknya menentukan diversifikasi aset yang dipilih untuk menentukan aset mana saja yang bisa menjadi investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper