Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketidakpastian Ekonomi AS Bikin Rupiah Lanjutkan Penguatan

Rilis data cadangan devisa (cadev) Indonesia pada Mei yang sedikit lebih rendah dari perkiraan membatasi penguatan mata uang garuda.
Karyawati salah satu bank memperlihatkan uang rupiah dan dolar di Jakarta, Kamis (29/4/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati salah satu bank memperlihatkan uang rupiah dan dolar di Jakarta, Kamis (29/4/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah ditutup menguat pada perdagangan Selasa (8/6/2021) seiring dengan ketidakpastian terkait prospek pemulihan ekonomi di AS.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah naik 12 poin atau 0,09 persen ke level Rp14.253 per dolar AS. Sedangkan, indeks dolar AS terpantau menguat 0,17 persen pada posisi 90,120.

Ekonom CORE Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan, penguatan rupiah pada hari ini tidak terlepas dari ketidakpastian informasi yang saat ini tengah melanda beberapa investor. Ketidakpastian tersebut terutama terkait kondisi perekonomian di AS.

Ia menjelaskan, meskipun data tenaga kerja AS mengalami perbaikan, hal ini belum meyakinkan pelaku pasar bahwa The Fed akan mengurangi program pembelian obligasinya. Hasil survei dari Reuters juga mengkonfirmasi kebingungan para investor.

“Para analis terpecah antara yang percaya pelemahan dolar AS sudah selesai dan yang percaya masih akan berlanjut,” katanya saat dihubungi Bisnis pada Selasa (8/6/2021).

Menurutnya, ketidakpastian terhadap kondisi perekonomian AS masih akan mempengaruhi pergerakan rupiah pada Rabu (9/6/2021) besok. Hasil lelang Surat Utang Negara (SUN) pada hari ini yang stabil juga dapat menopang tren pergerakan rupiah terhadap dolar AS.

“Dengan imbal hasil yang relatif kompetitif, penerbitan SUN masih akan mendorong masuknya investor sehingga akan berdampak pada penguatan nilai tukar rupiah,” katanya.

Yusuf memprediksi, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Rabu besok berpotensi menyentuh level Rp14.000 per dolar AS.

Sementara itu, FX Senior Dealer Bank Sinarmas Deddy mengatakan rilis data cadangan devisa (cadev) Indonesia pada bulan Mei yang sedikit lebih rendah dari perkiraan membatasi penguatan mata uang garuda hari ini.

“Rupiah masih bergerak sideways di kisaran Rp14,255 - Rp14.265. Pergerakan rupiah hari ini senada dengan pergerakan mata uang utama yang juga sideways terhadap dolar AS,” jelasnya.

Deddy mengatakan, potensi kenaikan pada data kepercayaan konsumen domestik dapat memicu kelanjutan tren penguatan rupiah terhadap dolar AS. Meski demikian, Deddy menilai penguatan tersebut akan bersifat terbatas.

“Besok masih minim data domestik, sehingga kisaran pergerakan rupiah kemungkinan berada di Rp14.200 hingga Rp14.300,” pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper