Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Reksa Dana Obligasi Turut Dipengaruhi Prospek Inflasi AS

Sentimen kenaikan inflasi di AS akan berkaitan erat dengan prospek reksa dana pendapatan tetap atau obligasi.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Prospek reksa dana pendapatan tetap diyakini masih cukup positif untuk tahun ini. Kendati demikian, kinerja instrumen ini juga akan dipengaruhi data ekonomi Amerika Serikat.

Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan sentimen kenaikan inflasi di AS akan berkaitan erat dengan prospek reksa dana pendapatan tetap. Inflasi dan harga komoditas yang tinggi membuat kekhawatiran akan terjadinya tapering oleh bank sentral AS.

Di sisi lain, inflasi di Indonesia berada dalam level yang terkendali. Hal ini turut didukung oleh indikator seperti neraca dagang yang surplus.

Rudiyanto memprediksi adanya pengumuman terkait tapering oleh bank sentral AS pada tahun ini. Hal tersebut dinilai akan membuat pasar bergejolak meski dampaknya hanya sesaat.

“Kemungkinan pengumuman ini dilakukan 7–8 bulan sebelum dilaksanakan. Sehingga, baru akan dijalankan pada 2022 mendatang,” jelasnya kepada Bisnis, Minggu (6/6/2021)

Adapun, hingga akhir tahun, reksa dana pendapatan tetap diyakini masih akan mencatatkan kinerja positif. Hal ini ditopang oleh hasil-hasil positif dari data perekonomian Indonesia yang dapat memperkuat posisi yield SUN di level 6 persen hingga 6,25 persen pada tahun ini.

Rudiyanto menambahkan, Panin Asset Management melakukan kombinasi antara obligasi pemerintah dan korporasi dalam meracik produk reksa dana pendapatan tetap. Panin AM juga melakukan pengaturan di jangka waktu tertentu guna meminimalkan risiko fluktuasi harga.

“Kami juga memanfaatkan momentum koreksi untuk masuk ke obligasi pemerintah,” jelasnya.

Potensi penguatan imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) Indonesia sepanjang tahun 2021 menjadi salah satu katalis utama bagi reksa dana pendapatan tetap.

Berdasarkan data Infovesta Utama, reksa dana pendapatan tetap mencatatkan kinerja positif sepanjang 21 Mei-28 Mei 2021, yakni 0,09 persen. Hal ini terjadi menyusul kenaikan terbatas pada obligasi pemerintah sebesar 0,28 persen dan obligasi korporasi sebesar 0,11 persen.

Meski demikian, reksa dana pendapatan tetap masih menunjukkan performa negatif sepanjang tahun 2021. Secara year to date (ytd) reksa dana pendapatan tetap membukukan kinerja -0,53 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper