Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tower Bersama (TBIG) Siapkan Fiber Optik di Lokasi Menara Target Penempatan 5G

Direktur Keuangan Tower Bersama Helmy Yusman Santoso mengatakan perseroan menyambut dan sangat mendukung implementasi 5G di Indonesia. 
Presiden Direktur PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, Herman Setya Budi (kiri) didampingi Direktur Helmy Yusman Santoso memberikan penjelasan, usai RUPST di Jakarta, Selasa (21/5/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Presiden Direktur PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, Herman Setya Budi (kiri) didampingi Direktur Helmy Yusman Santoso memberikan penjelasan, usai RUPST di Jakarta, Selasa (21/5/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten menara telekomunikasi PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. tengah menyiapkan layanan infrastruktur dalam rangka menyambut dan mendukung implementasi standar telekomunikasi generasi kelima (5G).

Direktur Keuangan Tower Bersama Helmy Yusman Santoso mengatakan perseroan menyambut dan sangat mendukung implementasi 5G di Indonesia. 

“[Perseroan] menyiapkan layanan infrastruktur menara yang dibutuhkan sesuai dengan spesifikasi 5G, yaitu dalam hal kesesuaian lokasi, dukungan SDM operasional, ketepatan waktu layanan, dan infrastruktur pendukung lainnya yang diperlukan seperti listrik dan fiber optik,” jelas Helmy kepada Bisnis, Sabtu (5/6/2021).

Emiten dengan kode saham TBIG menyebut proses mempersiapkan fiber optik sudah dilakukan sejak beberapa tahun terakhir utamanya di lokasi-lokasi menara yang memiliki trafik tinggi. 

Helmy menambahkan perseroan juga sudah mulai menyiapkan fiber optik di lokasi menara yang menjadi target penempatan 5G nantinya. Untuk melancarkan rencana tersebut, entitas Grup Saratoga ini sudah mengantongi izin jaringan tetap tertutup untuk membentangkan fiber optik sejak 2014.

“Adapun jumlah fiber optik yang telah digelar oleh TBIG menyesuaikan dengan jumlah tower yang memiliki trafik tersebut,” tutur Helmy.

Dia menambahkan khusus untuk kesiapan 5G, selain jaringan fiber optik juga dibutuhkan pasokan listrik yang efektif. Seperti diketahui, kata Helmy, pengoperasioan 5G akan mengkonsumsi listrik yang lebih besar.

Untuk mendukung rencana bisnis tahun ini, TBIG menyiapkan alokasi belanja modal (capital expenditure) senilai Rp1,5 triliun - Rp2 triliun. Hingga akhir kuartal I/2021, capex tersebut sudah terserap sekitar 40 persen.

Perseroan juga bermaksud menambah 3.000 penyewa baru secara organik. Adapun target penyewaan hingga akhir 2021 ini ditargetkan mencapai 7.400 tenant.

Baru-baru ini, TBIG sudah merampungkan pembelian 3.000 menara telekomunikasi dari PT Inti Bangun Sejahtera Tbk. (IBST). Dari akuisisi itu, perseroan sudah mendapatkan 4.400 tenant baru.

Hingga akhir 2020, TBIG memiliki 31.850 tenant dan 16.265 site telekomunikasi. Site telekomunikasi sendiri terdiri dari 16.155 menara telekomunikasi dan 110 jaringan DAS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper