Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mirae Asset Sekuritas: IHSG Konsolidasi pada Juni, Rekomendasi Saham dari 3 Sektor Berikut

Faktor penggerak IHSG bulan ini masih berasal dari rilis data makroekonomi domestik, jumlah kasus Covid-19 dan program vaksinasi, pengumuman laporan keuangan emiten, serta perubahan harga komoditas.
Karyawan melintas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/5/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/5/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Mirae Asset Sekuritas memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) masih akan bergerak terkonsolidasi pada bulan ini.

Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina memaparkan faktor penggerak IHSG bulan ini masih berasal dari rilis data makroekonomi domestik, jumlah kasus Covid-19 dan program vaksinasi, pengumuman laporan keuangan emiten, serta perubahan harga komoditas.

“IHSG akan bergerak konsolidasi dengan kecenderungan penguatan dengan level support 5.883 dan resistance 6.115,” kata Martha, Kamis (3/6/2021).

Untuk bulan terakhir di paruh pertama tahun ini, broker asal Korea Selatan ini mengambil saham-saham dari sektor konsumsi primer, properti, dan infrastruktur untuk direkomendasikan.

Beberapa faktor yang membuat sektor konsumsi primer dinilai lebih memikat dibanding sektor lainnya a.l. pertumbuhan laba emiten terkait pada kuartal I/2021 dan posisi harga ayam broiler saat ini di level Rp18.000 per kilogram.

Harga ayam broiler ini turun 17 persen secara bulanan dan tumbuh 3,3 persen secara tahunan. Sedangkan harga ayam DOC saat ini berada di level Rp5.000 per ekor atau sudah turun 30 persen secara bulanan.

Dari sektor konsumsi, Mirae Asset Sekuritas menjagokan saham JPFA dengan target harga Rp.3000 dan MAIN dengan target harga Rp1.060.

Selanjutnya, stimulus dan insentif yang digelontorkan pemerintah untuk sektor properti pun bakal dapat mengangkat kinerja emiten properti.

Martha mengatakan pemulihan ekonomi juga akan memicu pertumbuhan permintaan atas properti, dengan demikian dia memilih BSDE, CTRA, dan PWON untuk dicermati dari sektor ini.

Sektor infrastruktur dipilih Martha yang lebih condong ke telekomunikasi seperti TLKM, ISAT, dan EXCL. Menurutnya, efek kenaikan pendapatan dan efisiensi biaya operasional yang dilakukan emiten telco telah terlihat lewat perbaikan marjin EBITDA emiten telekomunikasi. Lagipula, pada masa pandemi ini permintaan data juga masih terus meningkat karena kegiatan belajar dan bekerja dari rumah.

Selain yang disebutkan di atas, Martha juga memilih beberapa emiten yang direkomendasikan dari berbagai sektor seperti AKRA, BBTN, dan ERAA yang menampilkan kinerja positif pada tiga bulan pertama tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper