Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar dan Yield Treasury AS Melemah, Harga Emas Mengilap

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange menguat 7,8 poin atau 0,42 persen dan ditutup pada US$1.884,50 per troy ounce. Ini adalah penyelesaian kontrak teraktif tertinggi sejak 7 Januari.
Emas Comex./.Bloomberg
Emas Comex./.Bloomberg

Bisnis.com,  JAKARTA – Harga emas menguat pada akhir perdagangan Senin (24/5/2021) menyusul pelemahan dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah AS, sementara investor menunggu data minggu ini yang akan membantu menilai laju pemulihan ekonomi di AS.

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange menguat 7,8 poin atau 0,42 persen dan ditutup pada US$1.884,50 per troy ounce. Ini adalah penyelesaian kontrak teraktif tertinggi sejak 7 Januari.

Ahli Strategi Pasar Senior RJO Futures Bob Haberkorn mengatakan pelemahan dolar AS dan imbal hasil obligasi Treasury AS telah bertindak sebagai pendukung emas. Ia mengatakan pasar ekuitas yang lebih kuat memberikan penyeimbang.

Dolar AS melemah 0,2 persen dan imbal hasil obligasi pemerintah AS turun ke level terendah dalam hampir dua pekan terakhir, sehingga mengurangi peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Pekan ini, investor menantikan apakah Federal Reserve (Fed) akan tetap berpegang pada kebijakan yang sabar. Mereka juga menunggu data ekonomi, termasuk produk domestik bruto AS, klaim pengangguran, dan barang tahan lama.

"Jika data jauh lebih baik dari yang diharapkan, itu mungkin akan menjadi bearish untuk emas, karena kemungkinan tapering (pengurangan program pembelian obligasi) the Fed akan lebih cepat dari yang diperkirakan," kata Haberkorn, seperti dikutip Antara.

Ia menambahkan jika data lebih buruk dari perkiraan, emas bisa diperdagangkan menembus US$1.900 lebih cepat.

Jatuhnya Bitcoin juga mendukung harga emas. Turbulensi aset kripto seperti Bitcoin memberikan dukungan tertentu bagi emas, dengan modal spekulatif mengalir kembali ke emas.

"Harga emas sangat kuat pada level ini. Ada banyak hal yang dapat menakut-nakuti investor agar ingin membeli emas, tetapi kami juga memiliki situasi di Eropa, AS dan Kanada, di mana vaksin mulai berdampak positif," kata Managing Partner CPM Group Jeffrey Christian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper