Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Giant Tutup, Bos HERO Tegaskan Hak Karyawan Akan Dihormati

Saat ini, emiten dengan kode saham HERO masih dalam diskusi dengan pihak ketiga terkait dengan potensi pengalihan kepemilikan sejumlah gerai Giant.
Konsumen memilih barang kebutuhan di salah satu gerai supermarket Giant di Jakarta, Minggu (23/6/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya
Konsumen memilih barang kebutuhan di salah satu gerai supermarket Giant di Jakarta, Minggu (23/6/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten peritel PT Hero Supermarket Tbk. memastikan proses penutupan seluruh gerai Giant pada Juli 2021 nanti akan tetap menghormati hak-hak karyawan yang terdampak.

Presiden Direktur Hero Supermarket Patrik Lindvall menyebut keputusan untuk meninggalkan Giant dan lebih fokus pada merek dagang lain di bawah perseroan yaitu Hero Supermarket, Guardian, dan IKEA sangat sulit diambil.

“Setelah melakukan peninjauan performa menyeluruh terhadap brand kami, kami memutuskan [penutupan Giant dan lebih fokus ke Hero, Guardian, IKEA] ini merupakan jalan terbaik untuk tetap bertahan,” kata Patrik kepada Bisnis dalam wawancara eksklusif, Selasa (25/5/2021).

Patrik menyebut keputusan itu dipilih seiring dengan langkah perseroan merespons perubahan tren pasar, perilaku konsumen, serta prospek di masa depan.

Saat ini, emiten dengan kode saham HERO masih dalam diskusi dengan pihak ketiga terkait dengan potensi pengalihan kepemilikan sejumlah gerai Giant.

Selain itu, perseroan juga berencana mengubah lima gerai Giant menjadi gerai IKEA. Beberapa gerai Giant juga dipertimbangkan untuk diubah menjadi gerai Hero Supermarket. Untuk sisa gerai Giant lainnya, akan ditutup pada akhir Juli 2021.

Patrik mengatakan saat ini belum dapat memberikan informasi lebih lanjut mengenai diskusi tersebut karena masih berlangsung.

“Kami terus mengupayakan diskusi dengan para pihak ketiga dan meninjau ulang kemungkinan mengubah 5 gerai Giant untuk dijadikan IKEA serta beberapa gerai untuk Hero Supermarket dalam rangka memperkuat portofolio,” tutur Patrik.

Pada saat bersamaan, Patrik menyadari dampak dari keputusan ini sangat besar. Untuk itu, dia berterima kasih kepada seluruh karyawan, pelanggan, dan mitra bisnis yang sudah mendukung Giant selama ini.

“Saya ingin meyakinkan juga bahwa semua pihak akan diperlakukan dengan baik, dengan hormat, dengan adil, dan dengan royal,” ujar Patrik.

Keputusan PT Hero Supermarket Tbk. menutup gerai Giant menambah panjang daftar peritel yang tutup di Indonesia.

Sebelumnya, Centro Department Store dan Parkson Department Store sudah lebih dulu gulung tikar karena pengelolanya PT Tozy Sentosa dinyatakan pailit tahun ini.

Adapun, Giant berasal dari Malaysia yang didirikan pada 1944. Di Indonesia, Giant dioperasikan oleh PT Hero Supermarket Tbk. sejak 2002.

Berdasarkan laman resmi perseroan, Giant memiliki 100 gerai yang tersebar di 96 daerah di Indonesia. Sejauh ini, Giant mempekerjakan sekitar 14.000 karyawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper