Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Danareksa IM Bidik Dana Kelolaan Ritel Naik 50 Persen, Ini Strateginya

Danareksa Investment Management menekankan penjualan produk reksa dana open end atau reksa dana terbuka.
Direktur Utama PT Danareksa Investment Management (DIM) Marsangap P. Tamba (Kanan) dan Komisaris Utama DIM Lukman Nur Azis (Kiri)./DIM
Direktur Utama PT Danareksa Investment Management (DIM) Marsangap P. Tamba (Kanan) dan Komisaris Utama DIM Lukman Nur Azis (Kiri)./DIM

Bisnis.com, JAKARTA—PT Danareksa Investment Management (DIM) optimistis pertumbuhan dana kelolaan dari segmen ritel melesat hingga 50 persen pada tahun ini, didorong oleh peningkatan jumlah investor reksa dana yang masif sejak awal tahun.

Direktur Utama Danareksa Investment Management Marsangap P. Tamba mengatakan, sepanjang tahun berjalan hingga April 2021, dana kelolaan reksa dana DIM telah tumbuh 25 persen secara year on year (yoy), begitu pula dengan unit penyertaan reksa dana perseroan tumbuh 16 persen yoy baik reksa dana berbasis suku bunga maupun berbasis saham.

Adapun, tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan dana kelolaan dari segmen ritel mencapai lebih dari 50 persen posisi tahun lalu dengan menekankan penjualan produk reksa dana open end atau reksa dana terbuka.

“Penekanan penjualan dari kedua aspek tersebut kami yakini akan berdampak baik bagi sustainabilitas dana kelolaan perseroan,” kata Marsangap dalam keterangan tertulis yang dikutip Bisnis, Senin (24/5/2021)

Dia mengaku optimistis bisa mencapai target tersebut, salah satunya didorong oleh pertumbuhan investor reksa dana yang pesat beberapa waktu terakhir. Sebab, menurutnya pertumbuhan investor domestik akan menjadi penopang pertumbuhan investasi dalam jangka panjang.

Data KSEI menunjukkan, jumlah single investor identification (SID) reksa dana meningkat lebih dari 300 persen dalam waktu kurang dari 3 tahun dan secara year to date hingga April 2021. Jumlah investor reksa dana sudah tumbuh hampir 39 persen menjadi 4,4 juta SID.

“Hal ini seiring dengan strategi DIM untuk mengoptimalkan kanal distribusi perbankan maupun fintek untuk menggapai segmen ritel. Keseriusan perseroan memandang segmen ini juga diperlihatkan dengan peluncuran aplikasi mobile InvestASIK pada 2019 dan pengembangannya secara kontinyu,” kata Marsangap.

Lebih lanjut, dia menilai tren perkembangan perkembangan jumlah investor ritel yang luar biasa dalam 3 tahun terakhir serta melihat perkembangan dinamika makro ekonomi dan pasar modal sepanjang tahun 2021, menunjukkan reksa dana dipandang tetap berpotensi untuk menjadi salah satu alternatif investasi.

Marsangap menuturkan, reksa dana dengan berbagai jenis dan karakteristiknya dipandang sesuai dalam berbagai iklim investasi. Bahkan dalam kondisi terpengaruh pandemi, investor masih mencari reksa dana untuk opsi investasinya.

Adapun DIM mencatat, setahun belakangan pertumbuhan unit penyertaan terdorong oleh reksa dana berbasis suku bunga.  Hal ini seiring dengan pemulihan ekonomi dan kebijakan makro yang pro growth serta akses informasi, investor terlihat melakukan penyeimbangan portofolionya.

Menurut Marsangap, era suku bunga rendah akan mendorong investor untuk mencari opsi investasi selain reksa dana pasar uang yang setahun terakhir dana kelolaannya tumbuh pada kisaran 50 persen, antara lain yakni ke pasar saham. 

“Kami melihat dari sisi investor, likuiditas tetap menjadi salah satu yang menarik. Reksa dana pasar uang kami yakni Danareksa Seruni Pasar Uang II mencatat pertumbuhan dana kelolaan year to date di atas Rp1 triliun,” ungkapnya.

Di sisi lain, DIM juga melihat adanya pergerakan ke reksa dana berbasis saham. Ini sejalan dengan penanganan pandemi melalui implementasi kebijakan fiskal dan moneter yang bersifat pro growth dan relaksasi beberapa peraturan merupakan faktor yang akan menggerakan pemulihan ekonomi termasuk kinerja emiten.

“Reksa dana berbasis saham DIM memiliki cakupan luas. Salah satunya adalah Reksa Dana Danareksa Mawar yang berfokus pada alokasi investasi pada emiten saham yang termasuk dalam LQ45. Pemulihan ekonomi akan diiringi dengan pemulihan kinerja emiten berkapitalisasi besar. Likuiditas tinggi atas emiten berkapitalisasi besar menjadi daya tarik utama reksa dana ini,” tambah dia.   

Sementara itu sebagai salah satu strategi, kata Marsangap lagi, DIM tetap menjalankan kebijakan investasi yang mengedepankan faktor fundamental dan kehati-hatian pemilihan setiap underlying investasinya dengan terus mencermati dinamika makro dan pasar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper