Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Saham Emiten Migas, ELSA, MEDC, ENRG Jadi Pilihan

Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli terpantau naik US$0,61 atau 0,92 persen dan berada di posisi US$67,02 per barel.
Alat pengebor minyak bumi/Antara
Alat pengebor minyak bumi/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Analis menyebutkan harga komoditas minyak dan gas yang terus naik dalam beberapa periode ini membuat prospek kinerja emiten migas berpeluang membaik.

Berdasarkan data Bloomberg, Senin (24/5/2021) pukul 10.38 WIB, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli terpantau naik US$0,61 atau 0,92 persen dan berada di posisi US$67,02 per barel. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS dengan kontrak Juli berakhir di US$64,15 per barel, naik US$0,57 atau 0,90 persen. 

Sebelumnya pada 18 Mei 2021, harga minyak Brent sempat menyentuh level US$70,08 per barel, yang merupakan harga tertingginya sejak Maret 2021. 

Namun di sisi lain, harga gas alam di New York Mercantile Exchange (Nymex) untuk pengiriman Juni terpantau turun US$0,04 atau 1,55 persen ke level US$2,86 per million British thermal unit (MMBtu). 

Harga gas alam berjangka ini sendiri sempat mengalami kenaikan tertinggi sejak Februari 2021, hingga berada di level US$3,11 per MMBtu dengan kontrak yang sama di Nymex pada 18 Mei 2021 lalu. 

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas mengungkapkan berkaitan dengan kenaikan harga komoditas minyak, prospek kinerja di sektor hulu minyak dan gas bumi berpeluang membaik.

Sisanya adalah kemampuan masing-masing emiten dalam melakukan efisiensi biaya operasional untuk menghasilkan laba yang meningkat ke depannya ungkap Sukarno. 

“Tinggal kemampuan perusahaan dalam melakukan efisiensi cost operasionalnya. Bagaimana untuk bisa menghasilkan laba yang meningkat nantinya, karena seperti ELSA yang secara rasio profitabilitasnya kembali turun sehingga labanya turun drastis di kuartal I tahun ini,” ujar Sukarno saat dihubungi Bisnis, Senin (24/5/2021). 

Sementara itu dia merekomendasikan saham yang bisa dilirik investor diantaranya ELSA, MEDC, ENRG. Menurutnya secara valuasi saham-saham tersebut tergolong murah terutama untuk ELSA dan ENRG.

Sukarno menambahkan dengan untuk pergerakan harga ELSA dan ENRG, saat ini belum ada sinyal beli sehingga dia menyarankan untuk wait and see atau buy on weakness di area support kuatnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper