Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Strategi Bisnis 3 Tahun Indosat (ISAT), Sudah Sampai Mana?

Perseroan kini bertumpu pada dua lini pendapatan utama yakni pendapatan selular dan pendapatan fixed data.
Karyawan melayani pelanggan di gerai Indosat Ooredoo, Jakarta, Rabu (16/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melayani pelanggan di gerai Indosat Ooredoo, Jakarta, Rabu (16/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten telekomunikasi, PT Indosat Ooredoo Tbk. (ISAT) sudah mencapai kuartal 10 dari strategi turn around selama 3 tahun atau 12 kuartalnya. Kinerja perseroan diklaim sudah sesuai jalurnya.

Director and COO Indosat Vikram Sinha menuturkan strategi tiga tahun perseroan fokus pada tiga matriks utama, yakni menjadikan Indosat sebagai merek yang dipercaya, mendapatkan pendapatan yang berkelanjutan, serta menjadikan perusahaan digital telekomunikasi.

"Kami sudah berada di kuartal ke-10, sekarang konsisten setiap kuartal membentuk momentum pertumbuhan, kami sudah menjadi trusted brand, dengan produk yang transparan, simpel dan relevan," urainya dalam paparan publik kuartal I/2021, Kamis (20/5/2021).

Berdasarkan berbagai testimoni, dia meyakini perseroan sudah pada jalur yang benar menjadi perusahaan terpercaya.

Terkait pendapatan berkelanjutan, perseroan kini bertumpu pada dua lini pendapatan utama yakni pendapatan selular dan pendapatan fixed data.

Pendapatan dari lini bisnis selular meningkat secara kuartalan pada kuartal I/2021 naik 12,5 persen menjadi Rp6,04 triliun dari posisi periode yang sama pada 2019 sebesar Rp5,37 triliun.

Pendapatan lini bisnis fixed data meningkat 15,8 persen dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu menjadi Rp1,16 triliun sementara kuartal I/2019 sebesar Rp1 triliun.

"Kami mengerti tantangan pasar, pertumbuhan kami sangat fundamental baik dan semua performa indikator terpenuhi dan akan berikutnya ke kuartal berikutnya," katanya.

Dia menyebut salah satunya aplikasi myIM3 menjadi salah satu yang terbaik di Asia dengan 3 juta pelanggan. Membantu memberikan siklus kehidupan pelanggan dan memastikan menjadi bagian dari perjalanan digital.

Terkait digital telekomunikasi, perseroan juga terus membentuk ekosistem digitalnya dan membentuk kerja sama dengan berbagai pihak seperti Amazon, Spotify hingga Snap.

President Director and CEO Indosat Ooredoo Ahmad Al-Neama mengatakan terlepas berbagai tantangan operasional yang berlangsung akibat pandemi Covid-19, Indosat Ooredoo telah mencetak kinerja awal yang memuaskan di 2021.

"Momentum pertumbuhan kami terus terbangun, tercermin dari pertumbuhan pendapatan dua digit dan kinerja EBITDA yang solid, serta mencatatkan laba bersih," urainya.

Kinerja kuartal I/2021 ini menjadi patokan baru untuk kinerja keuangan selanjutnya. Strategi perseroan untuk menyediakan produk yang sederhana dan relevan.

Hal ini didukung oleh upaya mempertahankan keunggulan jaringan, telah mendorong akselerasi posisi dalam pangsa pasar seluler dan rebound yang kuat dalam bisnis perusahaan.

ISAT terus berkomitmen untuk memastikan konektivitas serta ketersediaan produk dan layanan digital yang dibutuhkan masyarakat di seluruh Indonesia selama masa sulit ini dan untuk mempercepat transformasi Indonesia menjadi bangsa yang digital.

Total pendapatan Indosat Ooredoo tumbuh sebesar 12,6 persen menjadi Rp7,3 triliun pada kuartal I/2021. Pendapatan seluler meningkat sebesar 12,5 persen menjadi Rp6 triliun.

Bisnis enterprise terlihat kembali pulih pada kuartal pertama 2021 dengan pertumbuhan pendapatan enterprise sebesar 17,1 persen menjadi Rp1,3 triliun.

EBITDA meningkat 42,5 persen secara tahunan, mencapai Rp3,4 triliun. Hal ini disebabkan oleh kombinasi pertumbuhan top line dan efisiensi biaya yang berkontribusi pada pertumbuhan margin EBITDA sebesar naik 9,7 persen mencapai 46,2 persen di kuartal pertama 2021, tertinggi dalam tujuh kuartal terakhir.

Indosat Ooredoo juga mencatatkan laba bersih sebesar Rp172 miliar, meningkat pesat sebesar Rp778 miliar dibandingkan dengan rugi bersih pada kuartal I/2020.

Indosat Ooredoo juga mencatat basis pelanggan yang sehat dengan 60 juta pelanggan setia, tumbuh 7 persen tahunan.

Pendapatan rata-rata per Pelanggan (ARPU) meningkat 11 persen menjadi Rp32,7 ribu, didorong oleh pertumbuhan trafik data yang signifikan, meningkat 46% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Pada kuartal I/2021, Indosat Ooredoo mengumumkan penandatanganan perjanjian Jual dan Sewa Kembali dengan PT EPID Menara Asset Co (Edge Point Indonesia) untuk lebih dari 4.200 menara telekomunikasi.

Transaksi senilai Rp11 triliun dan akan membuka permodalan untuk membangun momentum pertumbuhan Indosat Ooredoo yang solid melalui pengembangan lebih lanjut pada kinerja jaringannya dan peluncuran solusi-solusi digital baru yang inovatif dalam rangka meningkatkan pengalaman pelanggan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper