Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Operasional Tambang Emas Tujuh Bukit Segera Normal, MDKA Yakin Kinerja Membaik

Terhentinya operasional tambang tersebut menekan kinerja Merdeka Copper Gold pada kuartal I/2021.
Petugas memantau operasi di tempat produksi Tambang Emas PT Bumi Suksesindo (BSI)anak usaha PT Merdeka Cooper Gold Tbk. (MDKA) di Gunung Tumpang Pitu, Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (5/12/2019)./Antara Foto- Budi Candra Setya.
Petugas memantau operasi di tempat produksi Tambang Emas PT Bumi Suksesindo (BSI)anak usaha PT Merdeka Cooper Gold Tbk. (MDKA) di Gunung Tumpang Pitu, Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (5/12/2019)./Antara Foto- Budi Candra Setya.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan mineral, PT Merdeka Copper Gold Tbk., optimistis dapat meningkatkan kinerja keuangannya, setelah mencetak rugi pada kuartal I/2021.

Berdasarkan laporan keuangan, emiten berkode saham MDKA itu mencatatkan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$4,98 juta pada kuartal I/2021, berbanding terbalik dengan laba sebesar US$14,97 juta pada kuartal I/2020.

MDKA juga mencatatkan pendapatan sebesar US$46,54 juta pada kuartal I/2021. Perolehan itu turun 55,15 persen dari US$103,78 juta pendapatan pada kuartal I/2020.

Direktur Merdeka Copper Gold David Fowler menjelaskan bahwa penurunan kinerja disebabkan oleh insiden rekahan di pelataran pelindian di tambang emas Tujuh Bukit yang mempengaruhi produksi perseroan.

Namun, David memperkirakan pendapatan konsolidasi, EBITDA, dan laba perseroan pada 2021 dapat meningkat ke depannya.

“[Peningkatan kinerja] seiring dengan operasi normal di tambang emas Tujuh Bukit yang diharapkan terjadi pada kuartal III/2021 bersamaan dengan tingkat produksi tembaga yang konsisten dari tambang tembaga Wetar,” ujar David dikutip dari keterangan resminya, Rabu (19/5/2021).

Saat ini, MDKA tengah dalam proses remediasi atau perbaikan heap leach pad di tambang emas Tujuh Bukit. Proses itu ditargetkan rampung pada akhir kuartal II/2021, sehingga operasional diharapkan kembali normal pada kuartal III/2021 dan mendongkrak kinerja perseroan.

Adapun, perseroan juga telah mengantongi konfirmasi dari pihak perusahaan asuransi atas klaim dari insiden itu. MDKA telah membukukan pendapatan US$20 juta dari klaim itu yang dimasukkan ke dalam pos piutang.

Angka itu merupakan pengakuan pendapatan sementara yang perseroan perkirakan dapat lebih tinggi seiring dengan nilai klaim yang akan disepakati pada 2021.

Pada 2021, MDKA menargetkan produksi di kisaran 100.000 hingga 120.000 ons emas dari tambang itu dengan All in Sustainable Cost (AISC) senilai US$825-US$900 per on dengan kredit bersih perak.

Selain itu, kinerja juga akan semakin didukung seiring dengan diselesaikannya tinjauan strategis tambang Tembaga Wetar. Produksi tembaga diperkirakan akan mencapai tingkat produksi yang konsisten pada kuartal II/2021.

MDKA menargetkan volume produksi di kisaran 14.000 hingga 17.000 ton tembaga dengan AISC senilai US$4.620 - US$5.720 per ton pada 2021.

Di sisi lain, perseroan akan melanjutkan proyek eksplorasi tembaga Tujuh Bukit. Selain itu, MDKA juga akan memulai konstruksi proyek AIM yang bekerjasama dengan Tsingshan di Wetar pada kuartal II/2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper