Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja 2020: Laba Bersih RS Hermina (HEAL) Melejit 85,31 Persen!

HEAL mencatatkan pendapatan Rp4,41 triliun meningkat 21,65 persen dibandingkan dengan kinerja 2019 yang sebesar Rp3,63 triliun.
RS Hermina Kemayoran./herminahospital.com
RS Hermina Kemayoran./herminahospital.com

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pengelola jaringan rumah sakit Hermina, PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) mencatatkan kinerja ciamik sepanjang 2020. Pendapatan dan laba bersihnya bertumbuh signifikan.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2020 yang dikutip Rabu (19/5/2021), emiten bersandi HEAL tersebut mencatatkan pendapatan Rp4,41 triliun meningkat 21,65 persen dibandingkan dengan kinerja 2019 yang sebesar Rp3,63 triliun.

Pendapatan tersebut berimbas pada peningkatan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp473,22 miliar meningkat drastis 85,31 persen dari posisi 2019 yang sebesar Rp245,64 miliar.

Pendapatan yang meningkat diiringi efisiensi yang menyebabkan beban pokok pendapatan hanya meningkat tipis menjadi Rp2,28 triloiun dibandingkan dengan 2019 yang sebesar Rp2,03 triliun.

Beban usaha juga meningkat tipis menjadi Rp1,16 triliun dari posisi Rp1,04 triliun. Kendati demikian, laba usaha perseroan tetap tumbuh menjadi Rp1,04 triliun dari posisi 2019 yang sebesar Rp583,33 miliar.

Dengan demikian laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp159,57 dari posisi 2019 yang sebesar Rp85,9.

Di sisi lain, total liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp2,97 triliun meningkat dari posisi tahun sebelumnya yang sebesar Rp2,28 triliun.

Peningkatan terjadi pada kedua jenis liabilitas, yakni total liabilitas jangka pendek yang meningkat menjadi Rp1,47 triliun dari posisi Rp1,04 triliun. Sementara, total liabilitas jangka panjang meningkat menjadi Rp1,49 triliun dari posisi Rp1,23 triliun.

Sementara itu, total ekuitas perseroan juga meningkat menjadi Rp3,38 triliun dari posisi tahun 2019 yang sebesar Rp2,76 triliun.

Adapun, total aset perseroan tercatat meningkat signifikan menjadi Rp6,35 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp5,04 triliun.

Peningkatan ini terjadi akibat peningkatan total aset tidak lancar menjadi Rp4,1 triliun dari posisi Rp3,38 triliun. Hal ini didukung peningkatan aset tetap neto menjadi Rp3,76 triliun dari posisi Rp3,09 triliun.

Total aset lancar juga meningkat menjadi Rp2,25 triliun dari posisi Rp1,66 triliun pada 2019. Sementara, posisi kas dan setara kas juga meningkat menjadi Rp864,57 miliar dibandingkan dengan 2019 yang sebesar Rp593,25 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper