Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Melambung di Tengah Penurunan Yield US Treasury dan Saham

Kenaikan harga emas terkerek imbal hasil obligasi pemerintah AS (US treasury) yang tetap lemah dan penurunan harga saham akibat kekhawatiran inflasi.
Tumpukan emas batangan./Bloomberg
Tumpukan emas batangan./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas melonjak ke titik tertinggi dalam tiga bulan terakhir pada akhir perdagangan Senin (17/5/2021). Kenaikan ini memperpanjangan reli dalam tiga hari berturut-turut.

Kenaikan harga emas ini terkerek imbal hasil obligasi pemerintah AS (US treasury) yang tetap lemah dan penurunan harga saham akibat kekhawatiran inflasi. Logam mulia pun kian menarik investor yang berhati-hati.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, melambung US$29,5 atau 1,6 persen menjadi US$1.867,60 per ounce. Akhir pekan lalu, Jumat (14/5/2021), emas berjangka melonjak US$14,1 atau 0,77 persen menjadi US$1.838,10 per ounce.

Emas berjangka juga menguat US$1,2 atau 0,07 persen menjadi US$1.824,00 pada Kamis (13/5/2021), setelah anjlok US$13,3 atau 0,72 persen menjadi US$1.822,8 pada Rabu (12/5/2021).

Pada Selasa (11/5/2021) harga emas berjangka juga turun US$1,5 atau 0,08 persen menjadi US$1.836,10.

"Ada pelarian untuk keluar dari pasar ekuitas dan antisipasi bahwa kita akan terus melihat tren angka inflasi yang jauh lebih kuat di masa mendatang," kata Jeffrey Sica, pendiri Circle Squared Alternative Investments, seperti dilansir Antara, Selasa (18/5/2021).

Dia menambahkan imbal hasil obligasi pemerintah akan tetap rendah dan itu semakin meningkatkan kemungkinan investor memilih emas.

Pasar ekuitas global merosot karena tekanan inflasi menekan permintaan untuk aset-aset berisiko. Data minggu lalu menunjukkan harga-harga produsen AS naik lebih dari yang diperkirakan pada April.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun yang dijadikan acuan melemah, mengurangi peluang kerugian memegang emas yang tanpa suku bunga.

Investor saat ini sedang menunggu pertemuan terakhir Federal Reserve AS, yang dijadwalkan pada Rabu (19/5/2021), untuk petunjuk lebih lanjut tentang kebijakan moneter bank sentral AS dan komentar mereka tentang inflasi.

"The Fed akan terus berpegang pada anggapan bahwa kenaikan inflasi lebih berkaitan dengan pembukaan kembali ekonomi daripada dengan inflasi riil," kata Sica.

Emas pun dipandang sebagai lindung nilai terhadap kenaikan inflasi. Pada catatan teknis, pasar emas telah menembus rata-rata pergerakan 200 hari dan itu mendukung harga lebih lanjut, kata Eli Tesfaye, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.

Data suram juga mendukung emas ketika Federal Reserve New York menempatkan indeks manufaktur Empire State atau negara bagian New York di 24,3 untuk Mei, turun dari 26,3 pada April dan lebih lemah dari yang diperkirakan.

Wakil Ketua Federal Reserve Richard Clarida mengatakan dalam pidatonya di konferensi pasar keuangan Federal Reserve Atlanta pada Senin (17/5/2021) bahwa dia tidak yakin saat ini tepat untuk menaikkan suku bunga karena ekonomi AS belum membuat kemajuan lebih lanjut yang substansial.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 90,9 sen atau 3,32 persen menjadi ditutup pada US$28,274 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik US$21,7 atau 1,77 persen menjadi ditutup pada US$1.244,50.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper